Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Dhimas Kursiswanto mendorong pemerintah setempat melakukan konservasi atau penghijauan di kawasan telaga agar kelestarian air juga tetap terjaga.
Dhimas di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan rehabilitasi telaga harus diimbangi dengan konservasi tanaman supaya air dapat tersimpan dalam akar.
"Penghijauan di kawasan telaga sangat penting, agar kelestarian air juga tetap terjaga," katanya.
Menurut Dhimas, pengembangan telaga menurut Dhimas alangkah baiknya jika direhab dbuat seperti embung di Nglanggeran. "Kami terus mendorong pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), hutan rakyat sehingga resapan air baik, tidak habis,” katanya.
Seperti diketahui, setiap musim kemarau, hampir seluruh wilayah di Gunung Kidul kekurangan air bersih. Warga ada yang mengambil air dari telaga dan sumber mata air terdekat.
Keberadaan telaga di kawasan permukiman warga sangat strategis bagi keberlanjutan kebutuhan air, baik untuk mandi dan air minum hewan ternak saat kemarau.
Namun, Pemkab Gunung Kidul melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tidak menganggarkan revitalisasi atau pun penghijauan telaga. Hal ini disebabkan keterbatasan anggaran.
"Saat ini memang belum ada anggaran khusus untuk pengembangan telaga. Biasanya dari provinsi untuk pengembangan atau rehab telaga, untuk anggaran kabupaten memang belum ada,” kata Kepala Bidang Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Lahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunung Kidul Luh Gde Suastini.
Ia mengatakan saat ini, pemkab menggencarkan berbagai tanaman penyokong kelestarian telaga yang dapat menyimpan air, seperti beringin, aren, dan beberapa pohon sebagai upaya mempertahankan kelestarian telaga sendiri.
"Rata-rata telaga yang tidak dapat menampung air dalam waktu yang lama dikarenakan pengaruh pori-pori tanah bebatuan," katanya. *
Berita Lainnya
Gunung Kidul, DIY, diguncang gempa
Kamis, 28 Maret 2024 19:48 Wib
Guguran awan panas sertai erupsi Gunung Semeru
Kamis, 28 Maret 2024 18:14 Wib
Selama tiga jam, Gunung Semeru erupsi tiga kali
Sabtu, 23 Maret 2024 15:41 Wib
Gunung Semeru erupsi lagi
Rabu, 20 Maret 2024 11:59 Wib
Gunung Semeru erupsi
Selasa, 19 Maret 2024 11:37 Wib
Gunung Semeru meletus tiga kali
Sabtu, 9 Maret 2024 13:48 Wib
Saat nyepi, kawasan Gunung Bromo ditutup dari aktivitas wisata
Kamis, 7 Maret 2024 14:24 Wib
Gunung Semeru erupsi
Rabu, 6 Maret 2024 22:24 Wib