Daerah perbukitan di Bantul rawan kekeringan

id rawan kekeringan

Daerah perbukitan di Bantul rawan kekeringan

Ilustrasi kekeringan (Foto antaranews.com)

Bantul (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan beberapa kecamatan di daerah perbukitan kabupaten ini rawan mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih saat musim kemarau.
    
"Di Bantul yang paling rawan kekeringan itu di daerah perbukitan, jadi mulai dari Kecamatan Piyungan ke selatan yaitu Pleret Dlingo dan Imogiri itu semuanya sangat rawan kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Minggu.
    
Menurut dia, beberapa kecamatan di daerah perbukitan Bantul rawan terjadi kesulitan air bersih karena sumber air di daerah itu terbatas, sehingga saat musim kemarau ketersediaan air tidak mencukupi kebutuhan semua masyarakat.
    
Ia menyebutkan, setidaknya ada 24 desa yang tersebar di tujuh kecamatan yang ada di perbukitan, oleh sebab itu perlu ada upaya antisipasi kekeringan dengan bantuan air bersih dan sinergi dalam penyediaan air bersih.
    
"Makanya kami sangat mendukung program sinergitas penyediaan air bersih, harapan kita masing-masing OPD (organisasi perangkat daerah) ikut membantu untuk mendukung daerah-daerah yang rawan kekeringan," katanya.
    
Dwi mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam upaya kebijakan sinergitas kebijakan penyediaan air bersih itu dengan membangun sarana penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas).
    
"Program sinergitas antara Pamsimas dengan PDAM ini yang akan kita lakukan secara terus-menerus, sinergitas ini supaya nanti jangan sampai tumpang tindih terhadap program kegiatan yang memang tujuannya untuk membantu masyarakat," katanya.
    
Sedangkan antisipasi dari BPBD dalam jangka pendek, kata dia, dengan menyiapkan sekitar 560an tangki berisi air bersih untuk didistribusikan ke masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih karena dampak kemarau 2018.
    
"Kemudian yang dari BUMN dan BUMD kalau dia mengucurkan dana akan kita wujudkan dalam bentuk tampungan air, sehinga memudahkan petugas kami untuk distribusikan air di tempat-tempat penampyngan yang sudah kita siapkan," katanya.
    
Ia mengatakan, armada untuk droping air yang dimiliki BPBD Bantul ada dua, kemudian dibantu dari PDAM Bantul dua armada, kemudian dari PMI ada dua armada."Sehingga kalau untuk setiap hari droping air sudah cukuplah," katanya.