Pemerintah diminta segera sinergi soal gula tani

id gula

Pemerintah diminta segera sinergi soal gula tani

Ilustrasi gula (Foto Antara)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Pemerintah diminta untuk segera mengambil langkah sinergi untuk segera menyerap gula petani, dimana saat ini posisi stok yang ada untuk gula kristal putih tersebut mencapai 700.000 ton.

Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil mengatakan bahwa, jika dalam waktu dekat pemerintah tidak segera menyerap gula tersebut, maka para petani tebu yang akan menanggung kerugian cukup besar.

"Kami berharap kepada Bapak Menteri Koordinator Perekonomian untuk segera mengambil sikap, supaya Perum Bulog bisa menyerap gula tani segera. Kebijakan antara kementerianterkait harus segera disinergikan supaya petani tidak menjadi korban," kata Arum, dalam keterangan yang diterima, Senin.

Menurut Arum, saat ini petani tebu di seluruh Indonesia dalam kondisi terpuruk akibat harga gula yang terus tertekan. Untuk mengatasi hal itu, perlu adanya sinergi pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Koordinator Perekonomian.

Para petani tebu tersebut meminta pemerintah melalui Perum Bulog untuk segera menyerap gula dengan harga sebesar Rp9.700-Rp10.500 per kilogram.

Harga tersebut di atas harga acuan yang dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 58 Tahun 2018 Tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian Gula Petani yang sebesar Rp9.100 per kilogram.

Namun, para petani tebu tersebut menilai bahwa harga acuan pembelian tersebut dinilai terlalu rendah. APTRI beralasan, berdasarkan laporan Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, hasil survey biaya pokok produksi (BPP) tebu dan gula pada 2018 memberikan rekomendasi sebesar Rp10.500 per kilogram.

Beberapa lembaga yang dinilai independen dalam pelaksanaan survey tersebut antara lain adalah, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajahmada, Universitas Brawijaya, dan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).

Beberapa waktu lalu, APTRI telah melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita terkait dengan penugasan Perum Bulog untuk menyerap gula tani. Dalam pertemuan tersebut, Enggartiasto menyatakan akan segera pembuatan surat untuk penugasan Perum Bulog menyerap gula tani.

Namun, langkah pemerintah untuk menyerap gula tani sebanyak 700.000 ton dengan harga Rp9.700-Rp10.500 per kilogram tersebut masih akan dibahas di Kementerian Koordinator Perekonomian.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024