Gelombang tinggi sebabkan puluhan gasebo rusak

id Gelombang tinggi,Gasebo,Gunung Kidul

Gelombang tinggi sebabkan puluhan gasebo rusak

Gelombang tinggi Warga memperbaiki gazebo akibat terjangan gelombang tinggi di pantai Drini, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (24/5). Akibat gelombang tinggi yang melanda kawasan pesisir Gunungkidul menyebabkan puluhan kapal nelayan dan warung milik pedagang mengalami kerusakan. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/16

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Gelombang tinggi yang terjadi di sepanjang pantai selatan wilayah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebabkan puluhan gasebo hingga lapak di objek wisata mengalami kerusakan.
     
Koordinator Sarsatlinmas Wilayah II Gunung Kidul Marjono di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan gelompang pasang dengan ketinggian lima hingga delapan meter menerjang Pantai Somedang yang mengakibatkan 15 gasebo rusak, di Pantai Ngandong menyebabkan dua gasebo roboh, tiga lapak pedagang rusak, dan empat warung dinding tembok jebol.
     
"Gelombang pasang mulai terjadi sejak pukul 01.00 WIB dini hari hingga menjelang pagi," katanya.
     
Kemudian, di Pantai Drini gelombang pasang menyebabkan lima kapal milik nelayan rusak, satu gasebo hilang terbawa arus gelombang, satu lapak pedagang roboh dan satu set alat tangkap juga hilang.
     
"Untuk kerusakan di Pantai Sepanjang menimpa dua gasebo milik warga," katanya.
     
Dia mengatakan pihaknya sudah mengimbau nelayan untuk tidak melaut dalam beberapa hari terakhir. "Kami sudah mengiimbau kepada nelayan terkait ombak tinggi," katanya.
     
Marjono mengatakan pihaknya bersama masyarakat dan nelayan melakukan pembersihan puing bangunan yang rusak.
     
Sementara itu, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Sunu Handoko mengatakan gelombang tinggi yang terjadi menyebabkan kerusakan lebih parah dibandingkan yang terjadi pada beberapa tahun silam. Dari hasil pendataan sementara bersama korban atau pengelola, kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp100 juta.
     
"Di Jungwok ada tiga warung dan dua gasebo dengan perkiraan kerugian sekitar Rp15 juta. Di Pantai Siung ada sembilan warung terdampak dan lima bangunan kamar mandi dengan perkiraan kerugian lebih Rp100 juta," katanya.
     
Dirinya menambahkan, kerugian yang terjadi saat ini memang lebih banyak dibandingkan pada peristiwa yang terjadi beberapa tahun lalu. Hal itu dikarenakan saat ini kawasan pantai banyak dibangun warung atau tempat bisnis lainnya.
     
"Dulu hanya bangunan kursi di Jungwok. Tapi sekarang kan banyak bangunan jadi yang terdampak lebih banyak," kata Sunu.