Sleman tes urine ASN

id tes urine asn,pemkab sleman

Sleman tes urine ASN

Pemkab Sleman (Dok)

Sleman (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyosialisasikan program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba serta tes urine terhadap aparatur sipil negara di lingkungan pemerintah daerah setempat, Senin.

"Sosialisasi ini  sebagai upaya mewujudkan aparatur sipil negara (ASN) yang bebas dan bersih dari penyalahgunaan dan penggunaan narkoba," kata Plt Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Sleman Suyono.

Menurut dia,  tujuan lain dari kegiatan tersebut sebagai upaya memerangi peredaran gelap narkoba yang dirasakan menjadi ancaman serius bagi seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten Sleman.

"Sosialisasi P4GN ini bekerja sama dengan BNN Kabupaten Sleman dan Klinik Parahita, yang diikuti 175 PNS, perwakilan dari beberapa instansi di Lingkungan Pemkab Sleman," katanya.

Ia mengatakan, selain sosialisasi, dalam kegiatan tersebut, seluruh PNS yang hadir akan mengikuti tes urine oleh BNN Sleman.

"Tes urine secara terbuka ini juga merupakan salah satu bentuk realisasi dari program P4GN," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo yang hadir sekaligus membuka kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan tersebut.

Menurut dia kegiatan sosialiasasi tersebut menjadi langkah deteksi dini untuk memerangi peredaran gelap narkoba yang semakin hari kian mengkhawatirkan.

"Peredaran narkoba saat ini sangat mengkhawatirkan, bahkan merambah hingga kalangan anak-anak. Peredaran narkoba kini menyasar banyak kalangan dengan rentang usia 10-50 tahun," katanya.

Sri Purnomo juga menyinggung terkait rumor yang beredar di masyarakat mengenai jajanan anak-anak yang mengandung unsur narkoba.

Ia mengimbau masyarakat tidak mudah percaya kepada rumor yang belum bisa dibuktikan kebenarannya, akan tetapi juga diharap tetap berhati-hati karena tidak menutup kemungkinan hal tersebut benar adanya.

"Menurut data yang dihimpun BNN, pada Juli 2018 terdapat 42 orang yang tengah menjalani rehabilitas rawat inap dan satu orang menjalani rehabilitas rawat jalan," katanya.

Ia mengatakan, melalui kegiatan sosialisasi tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif serta menjadi momen strategis dalam membendung peredaran obat-obatan terlarang di lingkungan masyarakat khususnya di Kabupaten Sleman.
(T.V001/B/E.K. Sinoel/C/E.K. Sinoel)
 
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024