Jakarta (Antaranews Jogja) - Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud Hendraman mengatakan, memperingati Hari Anak Nasional 2018, perkembangan dan pertumbuhan anak dalam bidang pendidikan bergantung pada sinergi tri pusat pendidikan sehingga tidak hanya mengandalkan sekolah.
"Dalam Hari Anak Nasional 2018, perkembangan dan pertumbuhan anak, semua itu tidak mungkin hanya digantung pada sekolah. Jadi orang tua dan masyarakat juga wajib ikut serta karena tidak akan mungkin kita membiarkan kepada sekolah saja," kata Hendraman, Jakarta, Senin.
Tri pusat pendidikan adalah tiga pusat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
"Saya tetap berpegang pada prinsip sinergi tri pusat pendidikan dan masing-masing itu harus bertanggung jawab sesuai tanggung jawabnya," ujarnya.
Untuk mewujudkan sinergi itu, maka harus ada komunikasi dan keterbukaan antarpihak.
"Karena selama ini satu pihak mencoba menutupi seperti yang diamati, lebih baik orang tua ada inisiatif, tetapi sekolah juga harus memberikan informasi tentang anak-anaknya," tuturnya.
Menurut Hendraman, setiap orang tua harus berpartisipasi aktif dan duduk bersama anak untuk mendampingi mereka belajar dan mengetahui apa yang dibutuhkan untuk kebaikan pendidikan mereka.
"Orang tua mempunyai sensitivitas (terkait anak), orang tua harus rajin meluangkan waktu yang dinikmati bersama-sama dengan orang-orang yang dicintai seperti keluarga, perlu duduk sama anak-anak," ujarnya.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pembangunan Karakter, Arie Budhiman mengatakan guru, keluarga, dan masyarakat sebagai tri pusat pendidikan mempunyai peran penting dalam penguatan pendidikan karakter yang harus saling bekerja sama dalam penerapannya.
"Tri pusat pendidikan ini mempunyai peran penting dalam mewujudkan tujuan dari program penguatan pendidikan karakter. Kita harus kembali berkonsentrasi kepada tiga semboyan pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara," ujarnya.
Penguatan pendidikan karakter adalah program Kemendikbud yang dilaksanakan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati yaitu etik dan spiritual, olah rasa yaitu estetik, olah pikir yaitu literasi dan numerasi, dan olah raga atau kinestetik sesuai dengan falsafah Pancasila.
Arie mengatakan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Kemendikbud mempunyai peran penting untuk membentuk generasi muda yang tangguh, cerdas, dan berkarakter.
Dalam mencapai tujuan tersebut bukan hanya guru yang menjadi tombak utama untuk mewujudkan tujuan dari program PPK, tetapi keluarga dan masyarakat ikut serta dalam mewujudkan tujuan tersebut karena saling berpengaruh.
Berita Lainnya
Nicholas Saputra tidak meragukan kepedulian anak muda Indonesia di isu keberlanjutan
Kamis, 25 April 2024 7:13 Wib
Peran ayah penting dalam pengasuhan anak di Indonesia
Kamis, 25 April 2024 6:11 Wib
Tak dipengaruhi faktor genetik, autisme anak
Kamis, 25 April 2024 5:44 Wib
Jika suhu tubuh anak di atas 38 derajat, beri paracetamol
Senin, 22 April 2024 17:55 Wib
Optimalkan prestasi, Genza Education Surabaya perkuat komunikasi orang tua-anak
Senin, 22 April 2024 12:24 Wib
Hiburan erotis di lapangan terbuka Kisaran, Sumut, dikecam
Senin, 22 April 2024 6:50 Wib
Anak muda jangan pantang menyerah ambil keputusan, pinta Mensos
Senin, 22 April 2024 6:47 Wib
Anak di Indonesia perlu diedukasi seksual di era digital
Minggu, 21 April 2024 18:35 Wib