Kelompok Wanita Tani Lestari terapkan pertanian rumah tangga

id Kwt sembung

Kelompok Wanita Tani Lestari terapkan pertanian rumah tangga

Gusti Kanjeng Ratu Hemas melakukan panen perdana pertanian rumah tangga yang diterapkan KWT Padukuhan Sembung, Pakem, Sleman, Rabu 25 Juli 2018. (Foto Istimewa)


Sleman (Antaranews Jogja) - Kelompok Wanita Tani (KWT) Bumi Lestari Sembung, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil menerapkan pertanian rumah tangga melalui pemanfataan lahan kosong pekarangan sebagai lahan tanam sayur dan buah.
     
Keberhasilan KWT Sembung tersebut ditandai dengan Panen Perdanan Lumbung Mataraman bersama Gusti Kanjeng Ratu Hemas bertempat di Padukuhan Sembung, Pakem, Sleman, Rabu.
     
Pada kesempatan tersebut GKR Hemas didampingi Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Pakualaman, Kepala BKPP DIY Arofah Nur Indriani, dan Asisten Sekretaris Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Sleman Suyono.
     
Pembina KWT Sembung TO Suprapto mengatakan, sistem yang digunakan dalam penanamannya ialah hidroponik, yang merupakan metode menanam tanaman tanpa menggunakan lahan yang luas sebagai media tanamnya.
     
"Akan tetapi, menggunakan media air dan pipa PVC dengan memaksimalkan ruang kosong sekitar rumah. Selain itu, selama masa tumbuh tanaman diberi pupuk organik," katanya.
     
KWT Sembung yang beranggotakan 20 orang tersebut sudah berhasil membudidayakan sayur dan buah, diantaranya kubis, sawi, dan cabai.
     
Ketua KWT Sembung Bumi Lestari Margiyati mengatakan saat ini sudah hampir 90 persen warga Padukuhan Sembung sudah menerapkan program binaan dari Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY tersebut.
     
Kepala BKPP DIY Arofah Nur Indriani mengatakan ketahanan pangan dimulai dari sektor kecil individu, keluarga, hingga tingkat daerah.
     
"Program yang diInisiasi oleh GKR Hemas tersebut pada awal pembentukannya terdapat lima KWT tiap kabupaten yang diujicoba. Melihat keberhasilan tersebut kedepanya pada 2018 akan ada 20 desa yang akan mengikuti pembinaan program tersebut," katanya.
     
GKH Hemas mengatakan melalui Kegiatan Panen Perdana Sayur dan Buah tersebut merupakan langkah kongkrit dari upaya untuk membangun ketahanan pangan.
     
"Melalui kegiatan tersebut juga manjadi tempat pemberdayaan perempuan dalam membantu kesejahteraan dengan penyediaan sumber pangan bergizi melalui pertanian rumah tangga yang mandiri," katanya.
     
Ia berharap program tersebut terus dijalankan oleh rakyat pedesaan sehingga mampu terwujudnya ketahanan pangan di DIY.
     
Sementara Asisten Sekretaris Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Sleman Suyono mengatakan keberadaan kelompok tani atau yang disebut kelompok agribisnis terbukti telah mampu meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarga.
     
"Diharapkan keberadaan KWT tentunya dapat mendukung gerakan Lumbung Matraman sebagai Wujud kedaulatan," katanya.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024