Pencapaian kinerja fisik semester satu dinilai baik

id kota yogyakarta

Pencapaian kinerja fisik semester satu dinilai baik

Pemerintah Kota Yogyakarta (ANTARA FOTO/Dina)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Capaian kinerja fisik Pemerintah Kota Yogyakarta selama semester satu 2018 dinilai baik karena deviasi antara target dengan realisasi kurang dari lima persen.
   
“Berdasarkan indikator evaluasi Pemerintah DIY, acuan deviasi ditetapkan lima persen. Jika sudah lebih dari besaran tersebut dianggap kurang baik. Tetapi, untuk tri wulan kedua ini, deviasi pada kinerja fisik hanya 3,39 persen,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Edy Muhammad di Yogyakarta, Kamis.
   
Pemerintah Kota Yogyakarta menetapkan target realisasi kinerja fisik hingga tri wulan kedua sebesar 48,88 persen dan dapat direalisasikan sebesar 45,49 persen.
   
Sejumlah faktor yang dinilai menjadi penghambat tercapainya target kinerja fisik di antaranya, pekerjaan konstruksi mundur dari tata kala dan terdapat pekerjaan yang gagal lelang seperti pembangunan instalasi pengolahan air limbah tahu dan batik, serta pengadaan tanah untuk ruang terbuka hijau publik di Kelurahan Mantrijeron gagal mencapai kesepakatan sedangkan pengadaan tanah di Kelurahan Suryatmajan mundur dari tata kala.
   
Edy menyebut, pencapaian kinerja fisik yang cukup meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya salah satunya dipicu oleh penerapan pemberian tunjangan berbasis kinerja kepada aparatur sipil negara.
   
“Rupanya, ada dampak yang baik terhadap kinerja pegawai negeri untuk merealisasikan kegiatan mereka,” katanya.
   
Meskipun capaian kinerja fisik pada tri wulan kedua cukup baik, namun capaian kinerja keuangan justru berbalik 180 derajat dengan deviasi mencapai 22,57 persen.
   
Hingga akhir tri wulan kedua, Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan capaian kinerja keuangan 51,51 persen namun hanya dapat direalisasikan sebesar 28,94 persen. 
   
Sejumlah faktor yang dinilai menjadi penghambat di antaranya pencairan insentif guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap, jasa pelayanan dan honor tenaga bantu mundur dari tata kala, serta pencairan kegiatan yang bersifat rutin harus sesuai dengan kebutuhan.
   
“Kinerja keuangan ini membutuhkan perhatian yang lebih, harapannya di sisa tahun anggaran ini bisa dikejar meskipun ada peluang untuk penyesuaian melalui anggaran perubahan,” katanya.
   
Sedangkan untuk kinerja pengadaan barang dan jasa hingga akhir tri wulan kedua sudah dapat direalisasikan sebanyak 96 paket pekerjaan, dan masih ada 25 paket pekerjaan dalam proses lelang serta lima paket menunggu antrean.
   
Pada tahun anggaran 2018, Pemerintah Kota Yogyakarta merencanakan sebanyak 155 paket pekerjaan dengan nilai anggaran mencapai Rp153,2 miliar.
   
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta Titik Sulastri mengatakan, capaian kinerja fisik hingga tri wulan kedua 2018 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami kenaikan.
   
“Sebelumnya, saya sempat khawatir jika deviasi antara target dengan realisasi lebih dari lima persen karena akan mendapatkan evaluasi kurang baik dari DIY. Namun, ternyata hanya sekitar tiga persen saja,” katanya.
   
Ia menyebut, pemberian tunjangan berbasis kinerja yang diterapkan Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan dampak yang cukup baik terhadap capaian kinerja fisik yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta.
   
“Sedangkan untuk capaian kinerja keuangan, saya yakin bisa direalisasikan lebih baik di tri wulan berikutnya,” kata Titik.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024