Bupati Bantul evaluasi perizinan pertandingan sepak bola

id Bupati Bantul

Bupati Bantul evaluasi perizinan pertandingan sepak bola

Bupati Bantul Suharsono (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suharsono akan mengevaluasi perizinan pertandingan sepak bola di Stadion Sultan Agung yang rawan menimbulkan bentrokan atau kerusuhan antarsuporter.
    
"Itu rencana juga begitu (evaluasi perizinan) yang kira-kira pertandingan itu berpotensi untuk membuat rusuh antarsuporter," katanya usai menghadiri acara Penyampaian Hasil Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah Tahun 2018 Bantul di Bantul, Jumat.
    
Pernyataan Bupati itu menanggapi pertanyaan terkait evaluasi perizinan pertandingan sepak bola menyusul tewasnya salah satu suporter asal Desa Timbulharjo Bantul usai menonton pertandingan PSIM Jogja melawan PSS Sleman di Stadion Sultan Agung, Kamis (26/7) sore.
    
Pada awal Juni 2018 lalu juga terjadi kerusuhan antarsuporter jelang pertandingan Persija Jakarta melawan Persebaya di Stadion Sultan Agung hingga panitia pelaksana (panpel) pertandingan membatalkan laga antisipasi kerusuhan lebih besar.
    
"Seperti kemarin Jakarta sama Surabaya itu tidak mungkin saya kasih izin, terus ini kalau kira-kira musuh 'bebuyutan' sebelum main sudah pada ricuh, perlu kita evaluasi, kalau perlu tidak kita kasih izin selanjutnya," katanya.
    
Ketika ditanya terkait dengan pertandingan PSIM Jogja melawan PSS Sleman apakah ada peringatan, Bupati Suharsono menyerahkan sepenuhnya kepada panpel dalam hal ini Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul.
    
"Yang tahu dari dinas pendidikan dan olahraga, itu silahkan yang penting pesen saya jangan aneh-aneh, jangan ada ribut-ribut dan sebagainya, dan tentunya pengamanan dari Polres sudah antisipasi semua," katanya.
     
Akan tetapi, karena istilah kedua tim sepak bola merupakan musuh 'bebuyutan', kalau perlu kita evaluasi lain kali tidak kita izinkan. Saya termasuk orang baru juga, jadi saya serahkan ke orang Disdikpora, katanya.
    
Bupati mengatakan, menyikapi kerusuhan antarsuporter usai pertandingan PSIM Jogja melawan PSS Sleman, dia akan berkomunikasi dengan pihak keamanan baik polres maupun TNI, karena secara resmi pihaknya belum ada laporan.
    
"Kalau secara rigid belum ada laporan khusus, makanya nanti mau saya panggil, nanti malam saya mau ngobrol dengan Dandim, seperti biasanya kami omong-omong tidak secara formal, misalnya di rumah makan bakmi," katanya.