Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Istimewa Yogyakarta masih menghitung total kerugian yang diakibatkan gelombang tinggi di pesisir Selatan Yogyakarta pada sepekan terakhir.
"Untuk total kerugian (datanya) belum masuk semua," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana di Gedung DPRD DIY, Senin.
Dia mengakui ada banyak laporan kerusakan infrastruktur atau fasilitas umum akibat gelombang tinggi di pesisir Selatan yang puncaknya terjadi pada 19 Juli 2018, mulai dari gazebo hingga perahu nelayan.
Menurut Biwara, untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat gelombang tinggi itu akan diusulkan dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2018.
Karena selama bencana tersebut tidak ada penetapan status darurat, menurut dia, penanganannya bisa dilakukan oleh masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) di DIY.
"Termasuk kerusakan di pelabuhan Sadeng yang dermaganya ambruk juga akan diusulkan ke komisi B DPRD melalui Dinas Kelautan dan Perikanan," ujarnya.
Namun demikian, kata Biwara, pemerintah tidak serta merta mengucurkan dana bantuan untuk sejumlah bangunan milik warga yang mengalami kerusakan. Sebab, ia mensinyalir ada bangunan yang memang dibangun secara ilegal di sepanjang pesisir Selatan.
"Bangunan warga yang mana itu legal atau ilegal. Kalau membantu yang ilegal malah salah nanti. Itu gazebonya yang terlalu dekat ke pantai atau ombaknya yang jauh ke darat," kata dia.
Sebelumnya, Tim Observasi Lapangan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) mencatat gelombang tinggi yang menerjang kawasan pesisir Selatan DIY telah mengakibatkan kerusakan yang signifikan dan diperkirakan menelan kerugian ekonomi mencapai Rp2 miliar.
Kerusakan cukup parah akibat gelombang tinggi itu terjadi di empat pantai Gunungkidul, yakni Pantai Somandeng, Pantai Ngandong, Pantai Drini, dan Pantai Sepanjang.
Sekitar 24 gazebo mengalami kerusakan dan hilang terbawa arus. Tidak hanya itu, lima kapal dan 20 jaring set juga dilaporkan hilang terseret arus.
"Mempertimbangkan dinamika tinggi gelombang penegakan zona sempadan pantai Selatan harus lebih diintensifkan lagi," kata Ketua Tim Observasi yang juga Dekan Fakultas Geografi UGM, Aris Marfai.
(L007) 30-07-2018 16:04:00
Berita Lainnya
Arus balik Lebaran masih tinggi, Daop 6 jalankan KA tambahan Solo Balapan-Pasar Senen
Kamis, 18 April 2024 7:35 Wib
Pergerakan penumpang angkutan umum masih tinggi
Rabu, 17 April 2024 19:24 Wib
Perguruan tinggi diminta mengambil kans beasiswa Arab Saudi
Selasa, 16 April 2024 12:19 Wib
Pelanggan tinggi di arus balik, Daop 6 imbau pelanggan lebih teliti barang bawaan
Sabtu, 13 April 2024 20:43 Wib
Masih tinggi, arus mudik masuk Gerbang Tol Kalikangkung, Jateng
Kamis, 11 April 2024 6:18 Wib
Cegah osteoporosis, konsumsi makanan tinggi kalsium sejak muda
Sabtu, 6 April 2024 4:48 Wib
Awas, gelombang tinggi terpa di 20 perairan Indonesia
Rabu, 3 April 2024 2:53 Wib
PMI Manufaktur Indonesia paling tinggi
Senin, 1 April 2024 15:39 Wib