Bantul siapkan dana bergulir koperasi Rp1,85 miliar

id pemkab bantul

Bantul siapkan dana bergulir koperasi Rp1,85 miliar

Pemerintah Kabupaten Bantul (Foto Antara / Mawarudin/ags/14)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan dana bergulir untuk penguatan modal koperasi di daerah ini sebesar Rp1,85 miliar.
    
"Jadinya akan ada dana bergulir untuk koperasi sebesar Rp1,85 miliar, karena memang dari Gubernur DIY meminta bentuknya dana bergulir saja," kata Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Perindustrian Bantul Sulistyanto di Bantul, Selasa.
    
Menurut dia, sebelumnya memang diusulkan dana penyertaan modal bagi koperasi, namun karena terkendala dengan regulasi, maka direalisasikan dalam bentuk dana bergulir atau pinjaman yang digulirkan dari koperasi ke koperasi.
    
Ia mengatakan, bahkan dalam realisasi dana bergulir koperasi tersebut kalau semula diusulkan tidak menyertakan bunga, namun Pemerintah Daerah (Pemda) DIY meminta tetap diberlakukan bunga, tetapi angkanya rendah.
    
"Pemda DIY juga minta tetap berbunga walaupun hanya tiga persen, sehingga koperasi itu menggulirkan pinjaman ke anggota lima persen atau enam persen, pokoknya di bawah KUR (kredit usaha rakyat)," katanya.
    
Sulistyanto mengatakan, dana bergulir tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan semua koperasi di Bantul yang berjumlah 437 unit, baik koperasi primer maupun sekunder untuk tambahan modal guna mengembangkan unit usaha.
    
"Pinjaman dana bergulir itu tergantung proposal yang diajukan koperasi dan hasil verifikasinya. Harapannya koperasi itu punya daya saing melalui kegiatan usahanya, makanya saya terus provokasi agar koperasi bisa untung," katanya.
    
Ia mengatakan, selain modal, yang jadi tantangan koperasi saat ini adalah bagaimana mengembalikan semangat sebagai badan usaha, sebab koperasi sejajar dengan badan usaha milik negara (BUMN) maupun BUMD yang harus punya keuntungan.
    
"Jadi itu tantangannya, sebuah tantangan global itu adanya persaingan usaha, dalam hal ini kpperasi sebagai badan usaha. Nah itulah yang kemudian menjadi kendala utama bagi koperasi untuk tidak berkembang," katanya.
    
Menurut dia, kendala yang lain adalah pada SDM (sumber daya manusia) koperasi yang harus bisa menghadapi tantangan global itu."Bahwa koperasi itu harus bisa bersaing walaupun usahanya bermacam-macam tergantung jenisnya," katanya.