Yogyakarta deklarasikan 1.000 Tumbler untuk kendalikan sampah plastik

id sampah plastik, 1.000 tumbler,lingkungan hidup

Yogyakarta deklarasikan 1.000 Tumbler  untuk kendalikan sampah plastik

Deklarasi Gerakan 1.000 Tumbler di Yogyakarta untuk mengendalikan sampah plastik (Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Peringatan Hari Lingkungan Hidup di Kota Yogyakarta yang dipusatkan di Embung Langensari diisi dengan deklarasi Gerakan 1.000 Tumbler sebagai bentuk komitmen warga Yogyakarta untuk mengendalikan sampah plastik.

“Tema yang kami pilih untuk peringatan Hari Lingkungan Hidup di Kota Yogyakarta kali ini beda. Jika biasanya, diisi dengan kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan, maka tahun ini kami mengisinya dengan deklarasi Gerakan 1.000 Tumbler,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Selasa.

Deklarasi Gerakan 1.000 Tumbler tersebut dikuti langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi serta seratusan siswa sekolah di kota tersebut.

Dalam deklarasi tersebut, warga diajak untuk lebih banyak menggunakan botol minum atau tumbler daripada air minum kemasan.

Harapannya, lanjut Suyana, penggunaan tumbler atau botol minum yang bisa diisi ulang dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan karena setidaknya tidak ada botol plastik minuman kemasan yang dibuang sebagai sampah.

"Jika dalam satu hari setiap orang mengonsumsi satu botol minuman kemasan, maka dengan penggunaan tumbler jumlah sampah plastik yang dihasilkan bisa dikurangi,” kata Suyana.

 Ia pun menyarankan agar setiap kegiatan seperti rapat atau pertemuan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta tidak lagi menggunakan botol minum kemasan tetapi setiap pegawai bisa membawa botol plastik atau tumbler sendiri.

 “Awalnya mungkin terasa aneh, tetapi lama-kelamaan akan terbiasa. Kita bisa diet sampah minuman kemasan. Tidak ada kata terlambat, bisa dilakukan sejak saat ini,” katanya.

Saat ini, rata-rata sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Piyungan mencapai sekitar 250 ton per hari, dengan 20 persen di antaranya adalah sampah plastik.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, penggunaan tumbler harus menjadi komitmen bersama seluruh masyarakat sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.

“Gerakan ini bersifat imbauan untuk menekan jumlah sampah plastik yang dihasilkan Yogyakarta setiap hari,” kata Haryadi.

Selain deklarasi Gerakan 1.000 Tumbler, dalam peringatan hari lingkungan hidup tersebut juga diberikan penghargaan Adipura tingkat kecamatan yang diberikan ke delapan dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta.

Peringkat pertama dengan nilai tertinggi diraih Kecamatan Gondomanan, diikuti Kecamatan Danurejan, Kecamatan Jetis, Kecamatan Tegalrejo, Kecamatan Mantrijeron, Kecamatan Kotagede, Kecamatan Gondokusuman, dan Kecamatan Ngampilan. 

“Bagi kecamatan yang belum memperoleh Adipura, tidak perlu berkecil hati. Harapannya, semua kecamatan bisa meraih Adipura karena semuanya sudah menjalankan upaya pengelolaan lingkungan yang standar. Bahkan nantinya badan usaha juga bisa memperoleh Adipura,” katanya.

    

    

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024