Sleman (Antaranews Jogja) - Bupati Sleman Sri Purnomo meminta Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman mampu menyesuaikan diri dan menghadapi berbagai tantangan kedepannya.
"Dengan kegiatan Jumpa Bakti Gembira dan Temu Karya Relawan (Jumtek) ini, PMI Sleman dapat terus menyesuaikan diri dengan berbagai tantangan ke depannya," kata Sri Purnomo saat membuka Jumtek PMI Sleman di komplek Youth Center, Bolawen, Tlogoadi, Mlati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu.
Bupati Sleman mengaku bangga atas diselenggarakannya kegiatan tersebut. Karena acara yang digagas oleh PMI Sleman tersebut baru pertama ini dilaksanakan di Kabupaten Sleman.
"Diharapkan para peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh. Ke depan, PMI Kabupaten Sleman mempunyai ketrampilan yang lebih mumpuni," katanya.
Sri Purnomo juga mengaku bangga dengan banyaknya relawan PMI di Kabupaten Sleman dan berharap PMI Sleman dapat terus menjaga profesionalitasnya dalam menjalankan tugas-tugasnya, serta siap menolong siapa pun saat dibutuhkan.
"PMI Sleman harus memiliki dedikasi, profesional, ikhlas, tidak melihat latar belakang siapa yang kita tolong," katanya.
Ketua Panita Jumtek PMI Sleman Trijoko Saptono mengatakan bahwa konsep Jumtek PMI Kabupaten Sleman 2018 merupakan perpaduan manajemen Pembinaan Palang Merah Remaja dan Penerapan Manajemen Tanggap Darurat dan Manajemen Barak Pengungsian.
"Penyelenggaraan kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan pembinaan yang mempertemukan anggota PMR untuk saling berbagi, mengevaluasi, dan meningkatkan pengetahuan untuk mendukung kapasitas organisasi dan pelayanan PMI," katanya.
Ia mengatakan, Jumtek tahun ini bertemakan Kesiapsiagaan Bencana, untuk mengantisipasi status Waspada Gunung Merapi.
"Didalamnya berisi kegiatan untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia PMI Kabupaten Sleman," katanya.
Ketua PMI Kabupaten Sleman Dr Sunartono, M.Kes mengatakan maksud dan tujuan kegiatan tersebut ialah untuk membangun karakter generasi muda yang peduli sesama dan berwawasan tanggap bencana.
"Selain itu, kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan ruang lebih yang positif bagi generasi muda," katanya.
Ia berharap pada akhirnya seluruh peserta mempunyai empati lebih terhadap nilai kemanusiaan dan pengetahuan tentang tanggap darurat.
"Kegiatan tersebut juga selaras dengan kebijakan Pemda Sleman tentang pembinaan generasi muda," katanya.
Kegiatan yang berlangsung 3 hingga 5 Agustus ini diikuti oleh 706 peserta yang terbagi dalam tiga kelompok yakni peserta inti, pendamping, dan peserta peninjau.
Peserta inti terdiri dari Palang Merah Remaja (PMR) SD, SMP, dan SMA sebanyak 682 orang, anggota Korps Sukarela (KSR) yang berjumlah 40 orang, dan Tenaga Sukarela (TSR) sebanyak 75 orang.
Peserta Pendamping terdiri dari Sekretaris Camat, Kepala Unit Pelayanan Teknis Kecamatan dan Pengurus PMI Kecamatan sebanyak 51 orang.
Adapun peserta peninjau terdiri dari Perwakilan PMI Kab/Kota se DIY, Tagana, dan Forum Komunikasi Komunitas Relawan Sleman yang berjumlah 30 orang.
(V001).
Berita Lainnya
Pemerintah minta pemberi kerja Jepang latih bahasa untuk PMI terampil
Kamis, 25 April 2024 9:51 Wib
Film dokumenter menjadi literasi digital PMI tangkal terorisme
Sabtu, 20 April 2024 18:03 Wib
PMI imbau instansi di DIY membantu pulihkan stok darah pasca-Lebaran
Sabtu, 20 April 2024 13:14 Wib
Film dokumenter dapat cegah PMI terjebak radikalisme
Jumat, 19 April 2024 7:37 Wib
PMI DIY meminta masyarakat sempatkan donor darah di sela berlebaran
Sabtu, 13 April 2024 4:39 Wib
PMI DIY menyiagakan ratusan personel medis-relawan selama Lebaran 2024
Jumat, 5 April 2024 20:39 Wib
169 anak PMI telantar di Taiwan-UAE dipulangkan ke RI
Kamis, 4 April 2024 5:22 Wib
PMI Manufaktur Indonesia paling tinggi
Senin, 1 April 2024 15:39 Wib