BPBD harapkan masyarakat ikut membantu warga kekeringan

id kekeringan, tangki air, bantuan

BPBD harapkan masyarakat ikut membantu warga kekeringan

Bantuan tangki air bersih BPBD (Foto ANTARA) (Foto ANTARA/)

Kulon Progo, (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan seluruh elemen masyarakat dan organisasi masyarakat bisa memberikan uluran tangan kepada warga terdampak kekeringan di wilayah itu.

Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Ariadi di Kulon Progo, Minggu mengatakan saat ini ada sekitar 3.016 warga tercatat telah meminta bantuan pengiriman air bersih kepada masyarakat.

"Kami berharap pascastatus tanggap darurat kekeringan dikeluarkan, masyarakat turut berpartisipasi memberikan bantuan air bagi warga terdampak kekeringan," katanya.

Ia mengatakan sejak Juni sampai sekarang, BPBD telah menerima 1.300 tangki air. Sebagian air tersebut sudah didistrisbusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bantuan juga datang dari perusahaan melalui anggaran tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) setidaknya ada 400 tangki yang telah diterima sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan organisasi tanggap darurat.

"Sementara untuk bulan ini, BPBD siap memberikan 450 tangki yang diterima dari dana tak terduga APBD Kulon Progo. Total kami telah menerima bantuan 1.300 tangki, tiap tangki rata-rata 5.000 liter dan sejumlah komunitas pecinta kendaraan bermotor telah menyerahkan juga," katanya.

Camat Nanggulan Duana Heru Supriyanta mengatakan mayoritas kekeringan di wilayahnya terjadi akibat penutupan saluran sungai. Setidaknya dua desa telah dinyatakan membutuhkan bantuan pengiriman air. Adapun tiga desa lainnya telah diindentifikasi sebagai wilayah berpotensi kekeringan.

"Pembukaan salurannya belum terasa, jadi semoga bisa diperbesar debit airnya," katanya.

Salah satu warga terdampak kekeringan Kecamatan Nanggulan, Suparjinah mengaku telah mengalami kekeringan dari dua bulan yang lalu. Kekeringan tahun ini datang lebih cepat datang ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

Suparjinah mengaku harus mandi di Sungai Progo yang berjarak 1,5 kilometer dari rumahnya. Keperluan mencuci baju juga ia lakukan di tempat yang sama agar menghemat air yang diambilnya di sumur masyarakat.

"Setiap harinya selama dua bulan belakangan ini kami selalu mengambil air di sumur milik masyarakat yang berjarak sekitar tiga kilometer lebih. Kami pakai enam jerigen, dua kali mengambil air, itu cukup buat makan, minum, dan mandi anak," katanya.



(T.KR-STR/B/M026/C/M026) 05-08-2018 10:07:55