Bantul siapkan 400 petani manfaatkan teknologi digital

id Sawah

Bantul siapkan 400 petani manfaatkan teknologi digital

Seorang petani membajak sawah menggunakan traktor FOTO ANTARA

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan sekitar 400 petani daerah ini untuk memanfaatkan teknologi digital melalui aplikasi 'Petani Go Online'.
   
"Petani yang kita pilih sementara ini yang punya pemikiran maju, untuk tahap awal kami siapkan 400 petani untuk menggunakan aplikasi 'Petani Go Online'," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Rabu.
     
Aplikasi 'Petani Go Online' yang dikembangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dinas pertanian ini dapat diunduh melalui android. Teknologi digital ini sudah disosialisasikan kepada penyuluh pertanian se-Bantul.
     
Menurut dia, sebanyak 400 petani yang disiapkan untuk menggunakan aplikasi ini selain melek teknologi juga yang sudah mempunyai kartu tani, sebab untuk mengakses teknologi itu harus memasukkan nomor kartu petani.
     
Ia menjelaskan, sampai saat ini dari total petani di Bantul yang berjumlah sekitar 112 ribu petani, yang sudah mempunyai kartu tani terbitan organisasi perangkat daerah (OPD)-nya kurang lebih 40 ribu petani.
     
"Sebanyak 400 orang itu diambil dari 40 ribu yang punya kartu tani. Memang masih jauh, karena ini baru rintisan. Dan 400 orang yang disiapkan itu jadi pemimpin, penyuluh itu juga pemimpin yang rata-rata membawahi sekitar100 sampai 300an petani," katanya.
     
Pulung mengatakan, setelah tahap awal berjalan, ke depan akan diperluas sasaran petani untuk memanfaatkan teknologi ini, sebab dengan aplikasi ini bisa mempermudah petani melakukan komunikasi dan akses informasi terkini.
   
 "Jadi teknologi menjadi syarat orang untuk bisa menjadi maju, salah satunya petani, kuncinya di situ, teknologi bisa lewat mana saja, tetapi salah satu yang bisa mempermuah adalah dengan teknologi secara digital," katanya.
     
Ia mengatakan, sebab perlu dipahami bahwa saat ini sudah memasuki revolusi industri 4.0, sehingga aplikasi ini sangat dibutuhkan petani baik dari sisi pemasaran, teknologi, juga mengatasi hambatan yang dihadapi petani dengan cepat.
   
 "Minimal saya harap ada komunikasi yang baik antara petani dan kami. Dengan ini saya menarik kesimpulan, bahwa kesulitan yang dihadapi petani bisa disampaikan melalui aplikasi untuk dijawab oleh ahli, tanpa harus ke kantor," katanya.