Yogyakarta lanjutkan program padat karya di Kelurahan Pandeyan

id padat karya

Yogyakarta lanjutkan program padat karya di Kelurahan Pandeyan

Ilustrasi proyek padat karya (Foto antarafoto.com)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta akan melanjutkan program padat karya sebagai salah satu upaya penanganan kawasan kumuh perkotaan dengan melibatkan warga di wilayah setempat, yaitu dengan sasaran Kelurahan Pandeyan.

"Setelah sebelumnya program padat karya dilakukan di bantaran Sungai Gajah Wong yang masuk wilayah Kelurahan Giwangan, maka program dilanjutkan dengan lokasi sasaran di RT 20/RW 5 Kelurahan Pandeyan," kata Kepala Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Lucy Irawati di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, dana yang akan digunakan untuk pelaksanaan program padat karya di Kelurahan Pandeyan berasal dari Pemerintah DIY dan Pemerintah Kota Yogyakarta senilai Rp108 juta.?

Program padat karya di Kelurahan Pandeyan akan diisi dengan kegiatan perbaikan jalan cor blok yang akan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat di wilayah tersebut dan harus sudah diselesaikan dalam waktu 18 hari.

Ia berharap, melalui program padat karya tersebut dapat meningkatkan kualitas lingkungan warga, termasuk meningkatkan kesejahteraan karena warga memperoleh tambahan penghasilan.

"Selain untuk penanganan kawasan kumuh perkotaan, melalui program padat karya ini diharapkan juga bisa membantu pengentasan kemiskinan karena warga yang ikut serta dalam kegiatan tersebut akan memperoleh tambahan pendapatan," kata Lucy.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta juga sudah menjalankan program padat karya dengan membangun talut di Sungai Gajah Wong yang melibatkan 48 tenaga kerja dari warga setempat. Seluruh pekerjaan bahkan sudah bisa diselesaikan dalam waktu 30 hari.

Dana yang dianggarkan untuk program padat karya di Sungai Gajah Wong mencapai sekitar Rp219 juta yang digunakan membangun talut sepanjang 28 meter dengan tinggi sekitar tiga meter.?

Meskipun demikian, pekerjaan pembangunan talut di Sungai Gajah Wong tersebut belum sepenuhnya selesai karena masih ada lokasi yang membutuhkan penguatan talut.

"Dimungkinkan, program padat karya bisa dilanjutkan pada tahun anggaran 2019 karena sudah tidak memungkinkan untuk diusulkan melalui anggaran perubahan tahun ini," katanya.

Lucy menambahkan, keberhasilan pencapaian dalam pelaksanaan setiap program padat karya akan menjadi tolok ukur dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

(E013)