Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meluncurkan Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap setelah sebelumnya mengalami keterlambatan karena masalah di Kementerian Sosial.
Kepala Dinas Sosial PPPA Kulon Progo Eka Pranyata di Kulon Progo, Jumat, mengatakan di Kokap sendiri terdapat delapan e-Warong dari 111 yang berada di Kulon Progo.
"Seluruh e-Warong juga sudah nendapatkan mesin electronic data capture, dan seluruh e-Warong merupakan warga penerima manfaat yang juga terdaftar sebagai anggota program keluarga manfaat," kata Eko.
Ia mengatakan dKabupaten Kulon Progo yang menerima BPNT sebanyak 47.323 kepala keluarga (KK) dan e-Warong sejumlah 111. Pelaksanan dan penyaluran BPNT Kabupaten Kulon Progo berbeda dengan wilayah lain, pelaksana dan penyalurannya e-Warong dibentuk dari keluarga yang kurang sejahtera dan penyalurnya adalah penyalur kebutuhan bahan pokok dalam hal ini beras dan telur harus dari produk lokal dan harus dari penyalur lokal.
"Harapan Bupati Kulon Progo, ada manfaat dengan uang yang ditransfer ke Pemda Kulon Rp60 miliar. Kalau uang itu bisa beredar separuhnya di Kulon Progo akan membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat baik itu penerima maupun penyalur," katanua.
Eka Pranyata berharap kepada semua pendamping untuk bersama-sama mensukseskan program e-Warong. Pendamping diharapkan dapat bersama-sama mensukseskan program pemerintah Kulon Progo ini mendampingi e-Warong yang ada di masing masing desa atau gabungan beberapa desa. Untuk meningkatkan pelayanan dengan membuat jadwal supaya dalam satu hari orang tidak antri dari pagi sampai siang.
"Kami akan melakukan pemantauan dan pengawasan agar bantuan ini tepat sasaran. Setiap orang yang menerima bantuan harus menerima Rp110 ribu," katanya.
Sememtara itu, Kepala Desa Hargomulyo Burhanawin mengatakan adanya e-Warong memudahkan masyarakat dalam memperoleh kebutuhan terutama Sembilan bahan pokok. E-Warong juga dapat membantu mementaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bagi penyalur bantuan.
"Kami berharap tidak hanya di Kokap tetapi BNI dapat bekerja bersama dengan masyarakat diluar Kokap atau mungkin di program lain yang berkaitan dengan pemberdayaan, kami tunggu kerja sama dengan pihak BNI," harap Burhanawin.
Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan program kegiatan dari Kementrian Sosial RI dapat dilanjutkan untuk masyarakat Kulon Progo yang kedepanya dapat semakin bersinergi dengan program pembangunan maupun Gerakan Bela Beli Kulon Progo yang semangatnya adalah membeli dan menggunakan produk Kulon Progo.
"Pada peluncuran BPNT ini diharapkan dapat memberi kemanfaatan bagi masyarakat Kulon Progo yang dapat mewujudkan masyarakat sejahtera yang berbudaya dan berkepribadian tangguh. kami harapkan program ini dapat mengurangi angka kemiskinan maupun pengangguran yang masih menjadi tugas kami, dengan harapan masyarakat semakin maju dan sejahtera," harap Sutedjo.
Salah satu warga Hargomulyo yang menerima BPNT Parsiti mengaku senang mendapat BPNT. Sehingga meringankan beban keluarga untuk membeli beras dan telur.
"Uang yang biasanya untuk membeli beras dan telur, bisa kami alihkan untuk uang saku anak sekolah," katanya.
Berita Lainnya
Kegiatan nonakademik di Indonesia diperbanyak untuk cegah perundungan
Sabtu, 6 April 2024 4:34 Wib
Tergantung pemda, pemenuhan formasi guru PPPK
Sabtu, 23 Maret 2024 15:25 Wib
Pertamina tak naikkan harga BBM
Jumat, 1 Maret 2024 16:43 Wib
Dinsos Kulon Progo salurkan bantuan pangan kepada 4.400 KPM
Rabu, 28 Februari 2024 19:08 Wib
Capai Rp100 triliun, investasi non-APBN masuk IKN
Senin, 8 Januari 2024 5:24 Wib
Pertamina sebut penurunan harga BBM non subsidi berlaku hingga Papua
Minggu, 3 Desember 2023 18:35 Wib
Harga Pertamax dan Dex turun
Jumat, 1 Desember 2023 6:26 Wib
Insentif guru non-ASN tahun 2024 dinaikkan
Minggu, 26 November 2023 0:58 Wib