Petani di Bantul didorong miliki kartu tani

id petani

Petani di Bantul didorong miliki kartu tani

Petani sedang menanam padi. (Foto ANTARA/Mamiek)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong petani di daerah ini memiliki kartu tani guna memudahkan mereka untuk mengakses bantuan atau program dari pemerintah.
    
"Soal kartu tani, sampai saat ini di Bantul yang punya kurang lebih 40 ribuan petani, padahal total petani kita itu sebanyak 112 orang,"kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Jumat.
    
Oleh sebab itu, kata dia, kepemilikan kartu tani oleh petani ini akan terus didorong dengan sosialisasi melalui kelompok. Salah satu manfaat dari kartu tani adalah memudahkan akses pinjaman modal ke bank.
    
Ia mengatakan, program kartu tani memang sudah dijalankan sejak beberapa tahun lalu, namun diakui minat petani masih kurang, akan tetapi harapannya kepemilikan kartu tani bisa semakin bertambah secara bertahap.
    
"Kita tidak mungkin langsung seketika, paling tidak tiap tahun ada, karena keinginan petani memiliki kartu tani tidak terlalu kuat, biasa-biasa saja, sehingga kita selalu edukasi dan sosialissi pentingnya kartu tani ini," katanya.
    
Selain kartu tani, pihaknya juga mendorong keikutsertaan asuransi pertanian bagi petani, terutama di daerah yang lahan pertanian rawan terhadap musibah, seperti banjir yang berakibat kerusakan pada tanaman pertanian.
    
Pulung mengatakan, diakui semua petani di wilayah pesisir Bantul belum memiliki asuransi pertanian, sehingga ketika ada musibah banjir luapan air muara, tidak ada bantuan khusus akibat kegagalan usaha tersebut.
    
"Sebenarnya kalau mau asuransi sudah aman, tapi tidak diminati, tetapi kita terus melakukan sosialisasi asuransi petani, untuk antisipasi kalau ada kejadian seperti kemarin. Kalau bayar preminya cuma Rp36 ribu per musim," katanya.
    
Menurut dia, cara mengurus asuransi pertanian bisa melalui instansinya yang nanti akan ditemukan dan fasilitasi."Makanya kami dorong dan fasilitasi untuk antisipasi hal itu. Jadi kalau petani tertarik kami fasilitasi," katanya.