Bantul targetkan kunjungan wisatawan 3,9 juta orang

id wisatawan ke Bantul

Bantul targetkan kunjungan wisatawan 3,9 juta orang

Sejumlah wisatawan berwisata di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. FOTO ANTARA/Noveradika/12

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2018 menargetkan kunjungan wisatawan ke semua objek wisata daerah ini sebanyak 3,9 juta orang.
    
"Jumlah kunjungan wisatawan di objek wisata beretribusi tahun 2017 ada sekitar 3,7 juta orang, proyeksinya tahun ini bisa naik. Targetnya sekitar 3,9 juta orang," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Jumat.
    
Menurut dia, objek wisata di Bantul yang diberlakukan retribusi itu antara lain sepanjang pantai selatan mulai dari Pantai Parangtritis dan Depok ke barat sampai Pantai Baru, kemudian objek wisata alam Gua Cerme dan Gua Selarong.
    
Ia mengatakan, target kunjungan wisatawan di objek wisata dikelola retribusinya itu belum termasuk kunjungan wisata ke desa-desa wisata atau destinasi wisata yang dikelola masyarakat tanpa pungutan retribusi.
    
"Menurut data kami tiap tahun ada peningkatan baik itu kunjungan wisata di objek wisata yang kita kelola retribusi maupun tempat wisata di luar nonretribusi," katanya.
    
Kwintarto mengatakan, guna meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Bantul, dilakukan dengan meningkatkan dan menambah sarana dan prasarana di objek wisata, kemudian pelayanan pemerintah daerah untuk kenyamanan wisatawan.
 
Untuk itu, kata dia, sinkronisasi dan harmonisasi antara organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk bisa lebih fokus mendukung secara kebersamaan dalam menciptakan kenyamanan terhadap wisatawan.
    
"Harus kita sampaikan bahwa pariwisata itu berkaitan dengan sektor banyak, jadi ketika event tertentu sering jalan macet dan sebagainya tentu kepolisian dan dinas perhubungan punya peran dalam mengendalikan arus wisatawan," katanya.
    
Kemudian menurut dia, ketika ada akses jalan menuju objek wisata relatif sempit atau rawan kecelakan dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Bantul perlu terlibat agar membangun jalan yang lebih memadai.
    
"Termasuk keterlibatan camat dan lurah itu perlu dalam pengembangan pariwisata, jadi kami juga perlu ada teman lurah, camat yang ikut berpartipasi, karena mereka adalah pelaku wisata yang lebih tahu kondisinya," katanya.