Pemkab diminta menaikkan debit air Irigasi Kalibawang

id Kalibawang

Pemkab diminta menaikkan debit air Irigasi Kalibawang

Debit Sungai Progo Debit Sungai Progo di intake saluran irigrasi Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, turun drastis. (ANTARA FOTO/Sutarmi)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Petani di Desa Srikayangan dan Demangrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pemerintah setempat menaikkan debit air saluran Irigasi Kalibawang dari standar lima meter kubik per detik agar dapat menanam bawang merah sebelum akhir Agustus 2018.
     
"Kalau debit irigasi Kalibawang di bawah lima meter kubik per detik, maka lahan bawang merah seluas 200 hektare di Desa Srikayangan dan Demangrejo terancam tidak bisa tanam," kata petani bawang merah Desa Srikayangan Murjono di Kulon Progo, Sabtu.
     
Ia mengatakan debit lima meter kubik per detik habis dimanfaatkan petani di Kecamatan Kalibawang dan Nanggulan. Air dari irigasi Kalibawang masuk ke wilayah Kecamatan Sentolo pada pertengahan September. Artinya, petani tidak bisa menanam bawang merah.
     
"Kami berharap pemkab dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) berkoordinasi dengan BBWSSO supaya menaikan debit air saluran irigasi supaya sampai di tingkat petani Sentolo sebelum September," harapnya.
Salah satu anggota Komisi Irigasi Kulon Progo Hadi Prayitno mengatakan pembukaan pintu air saluran irigasi Kalibawang yang belum berdampak pada persawahan di area Sentolo.
     
Ia mengatakan permasalahan kekurangan air pertanian di Nanggulan, Senotolo dan sekitar saluran irigasi Kalibawang bakal dibahas Komisi Irigasi Kulonprogo Rabu (15/8) mendatang. Agenda rapat utama ialah pembagian d air saluran air Kalibawang agar seluruh petani terdampak mendapatkan pelayanan air.
     
"Sorotan utama dalam sidang komisi air tersebut ialah jadwal pembagian air. Permasalahan kemampuan pembukaan debit yang lebih kecil ketimbang perkiraan awal membuat pihaknya harus betul-betul menjadwalkan pembukaan pintu air kecil agar semua dapat terlayani," katanya.
     
Sementara Petugas Operasional dan Pemeliharaan Saluran Irigasi Kalibawang DPUPKP Kulon Prog  Basito menyatakan pihak kontruksi perbaikan jembatan Talang Bowong sedang berkoordinasi agar pemanfaatan jembatan darurat dapat dimaksimalkan. Ia sendiri tidak mau akibat dibukanya debit terlalu besar malah membuat  jembatan rusak.
     
"Konstruksi begeser, jadi lebih kecil dari dua meter kubik per detik. Rencana pertengahan bakal empat kalau konstruksi telah dibenahi, jadi sambil evaluasi," katanya.