Kemendikbud wacanakan tambah "short essay" untuk UN

id UN, short essay, HOTS, kreativitas, keterampilan

Kemendikbud wacanakan tambah  "short essay" untuk UN

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat meninjau Gelar Karya Kursus, Pelatihan dan Job Fair di Jogja Expo Center, Sabtu (11/8). (ANTARA FOTO/Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mewacanakan menambah soal jenis “short essay” selain soal pilihan ganda yang selama ini sudah diterapkan dalam pelaksanaan Ujian Nasional dari tingkat SD hingga SMA atau sederajat.
   
“Jadi, pada pelaksanaan ujian nasional mendatang, peserta tidak hanya mengerjakan soal ‘multiple choice’ tetapi juga ada ‘short essay’,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai membuka Gelar Karya Kursus Pelatihan dan Job Fair di Yogyakarta, Sabtu.
   
Ia menegaskan bahwa soal “high order thinking skill” (HOTS) yang sudah diterapkan pada ujian nasional tahun ini juga akan tetap diterapkan pada ujian nasional mendatang bahkan persentase soal HOTS tersebut dimungkinkan akan dinaikkan.
   
“Selama ini, sudah sekitar 20 persen. Nanti akan ditingkatkan lagi,” katanya. Soal jenis “essay” baru diterapkan dalam ujian sekolah dengan porsi sekitar 10 persen dari total soal.
   
Mendikbud menilai, penerapan soal pilihan ganda tidak akan membuat siswa atau peserta didik berpikir kreatif karena hanya menjawab soal dengan memilih satu dari beberapa jawaban yang sudah disediakan.
   
“Padahal, siswa harus dilatih untuk terus kreatif, berpikir ‘out of the box’ agar bisa berkreasi lebih baik di masa yang akan datang. Sisi kreativitas seseorang ini sangat penting untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan di lingkungan sekitarnya,” katanya.
   
Saat ini, lanjut dia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga terus mengupayakan pengembangan di berbagai bidang keterampailan yang berhubungan dengan sisi kreativitas masyarakat.
   
Muhadjir menyebut, ada empat bidang keterampilan yang terus didorong oleh pemerintah yaitu di bidang kelautan atau kemaritiman, perhotelan dan pariwisata, pertanian serta industri kreatif.
   
Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud juga meluncurkan program kursus berbasis online, yang bisa diakses melalui kursusdaring.kemendikbud.go.id.
   
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan, pemerintah daerah terus berupaya mempersiapkan sumber daya yang unggul, salah satunya adalah sumber daya manusia yang kreatif.
   
“Kompetisi di dunia kerja sangat ketat, sehingga pemerintah harus bisa mempersiapkan anak-anak Kota Yogyakarta yang unggul, salah satunya memiliki keterampulan yang dibutuhkan dalam dunia kerja,” katanya.
   
Terlebih, lanjut dia, dunia kerja saat ini tidak hanya melihat latar belakang pendidikan sebagai salah satu syarat formal saja tetapi juga mempertimbangkan berbagai keterampilan yang dimiliki calon pekerja.
   
“Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan maupun kursus harus bisa memiliki kekuatan untuk membekali anak-anak tersebut dengan keterampilan yang cukup dan berkualitas,” katanya.
   
Sertifikasi sesuai bidang keterampilan yang dimiliki, lanjut Heroe juga menjadi salah satu faktor penting yang perlu dimiliki agar sumber daya manusia asal dari Kota Yogyakarta mampu bersaing di dunia kerja.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024