Gelombang laut selatan DIY masih tinggi

id Gelombang

Gelombang laut selatan DIY masih tinggi

Relawan memantau ombak di Pantai Drini, Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (24/7). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak gelombang tinggi akan terjadi di perairan selatan Indonesia pada tanggal 24 (dini hari) hingga 25 Juli 2018 dengan ketinggian ombak mencapai enam meter. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/18.

Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta menyatakan hingga saat ini gelombang di pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta masih tinggi sehingga perlu diwaspadai oleh para nelayan dan wisatawan.
     
 "Gelombang laut selatan masih di atas rata-rata normal berkisar 3-4 meter," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiono di Yogyakarta, Minggu.
       
Menurut Djoko, meski badai tropis di timur laut Filipina sudah hilang, saat ini kembali muncul siklon tropis "Yagi" di utara Filipina. Selain itu, pusat tekanan udara tinggi juga masih terpantau di sebelah barat Australia.
     
"Sehingga perbedaan tekanan udara antara selatan equator (Australia) dan utara equator memicu peningkatan angin terutama di Samudera Hindia, di Selatan Jawa yang menyebabkan gelombang masih akan tinggi," kata dia.
     
 Menurut dia,  diperkirakan gelombang di laut selatan Jawa masih tetap tinggi hingga sepekan ke depan.
   
 "Untuk seminggu ke depan kurang lebih tidak berbeda jauh karena secara normalnya memang setiap bulan Agustus kondisi gelombang cukup tinggi," kata dia.
       
  Oleh sebab itu, ia berharap untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan para nelayan agar tetap meningkatkan kewaspadaan saat melaut. 
     
 "Kepada wisatawan dihimbau untuk tidak mandi di laut hingga tinggi gelombang laut kondusif kembali," kata dia.