Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta menambah 146 sambungan rumah di Kelurahan Warungboto Yogyakarta untuk meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan.
“Jumlah sambungan rumah yang dibangun tahun ini memang tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Targetnya, sebanyak 146 sambungan rumah,” kata Kepala Seksi Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Cicilia Novi Hendrawati di Yogyakarta, Senin.
Dana yang dianggarkan untuk pembangunan sambungan rumah di Kelurahan Warungboto tersebut mencapai sekitar Rp1 miliar dan hingga saat ini sudah dapat direalisasikan sebanyak 117 sambungan rumah.
Sesuai tata kala, seluruh pekerjaan pembangunan sambungan rumah sudah harus dapat diselesaikan pada Oktober.
“Tidak ada kendala dalam proses pembangunan hingga saat ini dan diharapkan seluruh pekerjaan tetap berjalan lancar hingga pekerjaan berakhir,” katanya.
Sambungan rumah di Kelurahan Warungboto tersebut akan disalurkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah Sewon sehingga warga tidak lagi memanfaatkan “septic tank” untuk pengolahan limbah.
Setiap rumah tangga yang memanfaatkan sambungan rumah, diwajibkan membayar retribusi dengan besaran sekitar Rp3.000 per bulan untuk rumah tangga dengan maksimal lima anggota keluarga.
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta rutin membangun sambungan rumah, dan hingga akhir 2017 sudah ada sebanyak 17.567 sambungan rumah yang seluruhnya disalurkan ke IPAL Sewon di Kabupaten Bantul.
Selain itu, terdapat 55 unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal yang tersebar di berbagai kecamatan di Kota Yogyakarta. Setiap IPAL Komunal melayani 40 hingga 50 rumah.
Hanya saja, lanjut Novi, masih ada satu kecamatan di Kota Yogyakarta yang belum terjangkau sambungan rumah yaitu di Kotagede khususnya wilayah di timur Sungai Gajah Wong.
“Perlu ada saluran induknya terlebih dulu untuk membangun sambungan rumah. Saluran induk ini perlu dibangun melintas Sungai Gajah Wong dan sampai saat ini memang belum dilakukan,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, sebagian besar warga di wilayah tersebut memanfaatkan septic tank di rumah masing-masing.
Berita Lainnya
BRIN: Developer kota satelit harus pikirkan sanitasi
Kamis, 14 Maret 2024 8:12 Wib
Agustus 2024, IPAL dan TPST di IKN beroperasi
Rabu, 17 Januari 2024 7:55 Wib
Tiga instalasi pengolahan air limbah di IKN Nusantara mulai dibangun
Kamis, 26 Oktober 2023 6:38 Wib
DLH Sleman mengadakan penguatan kapasitas pengelolaan air limbah domestik
Rabu, 18 Oktober 2023 15:42 Wib
Kota Yogyakarta membeli lahan amankan aset IPAL komunal
Sabtu, 17 Desember 2022 17:19 Wib
Perajin batik Kulon Progo didorong membuat IPAL mandiri
Senin, 5 Agustus 2019 23:39 Wib
Yogyakarta menyiapkan lima paket pembangunan sambungan rumah
Kamis, 16 Mei 2019 14:52 Wib
Yogyakarta tambah IPAL komunal di Sungai Manunggal
Senin, 25 Maret 2019 7:49 Wib