Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Meskipun luas lahan persawahan di Kampung Agro Rejowinangun Yogyakarta terbatas, sekitar 1.700 meter persegi, namun bisa menghasilkan padi 1,6 ton yang dipanen bersama-sama dengan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Selasa.
“Panen raya ini membuktikan bahwa meskipun luas lahan pertanian terbatas, namun budidaya tanaman pertanian seperti padi, buah-buahan, dan perikanan masih bisa dilakukan dan hasilnya cukup baik,” kata Heroe di sela panen raya padi di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, keberhasilan Kampung Agro Rejowinangun dalam budidaya pertanian di lahan yang terbatas tersebut pantas diapresiasi den harus terus dikembangkan sehingga akan memberikan dampak ekonomi yang lebih besar kepada warga.
Ia meyakini, produk pertanian merupakan komoditas yang tidak akan pernah ditinggalkan karena manusia akan selalu membutuhkan pangan guna mencukupi kebutuhan hidupnya.
Selain panen padi varietas IR64, warga Kampung Agro Rejowinangun juga memanen sekitar 100 kilogram lele.
Warga di kampung tersebut juga menghasilkan beragam sayuran yang biasanya diserap oleh pengusahan restoran dan rumah makan yang ada di Yogyakarta atau digunakan untuk konsumsi rumah tangga.
Kegiatan panen raya tersebut digelar dalam upacara adat Wiwitan yang diawali dengan kirab oleh warga mengenakan pakaian tradisional dengan membawa berbagai gunungan bersisi hasil bumi. Panen kemudian ditutup dengan kegiatan makan bersama.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto mengatakan, lahan persawahan di Kota Yogyakarta tersisa sekitar 53 hektare yang tersebar di lima kecamatan dengan total produksi padi mencapai 70 ton per tahun.
“Kami sudah berupaya untuk mengendalikan alih fungsi lahan persawahan, salah satunya dengan Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 112 Tahun 2017 tentang Pengendalian Lahan Sawah Beririgasi Teknis,” katanya.
Melalui peraturan tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta menunda pemberian izin perubahan penggunaan sawah agar luas sawah atau lahan pertanian di Yogyakarta tetap terjaga.
“Dalam dua tahun ini, tidak ada alih fungsi lahan persawahan,” katanya.
Berita Lainnya
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
PeaceSantren suarakan pesan damai via musik
Rabu, 13 Maret 2024 19:02 Wib
Produksi gabah di Kulon Progo Maret-April 24.412 ton
Selasa, 12 Maret 2024 18:46 Wib
Panen raya 560 ribu ton gabah kering di Demak, Jateng
Minggu, 10 Maret 2024 19:09 Wib
Siklus panen beri harapan harga beras stabil, beber Wapres
Jumat, 8 Maret 2024 7:59 Wib
Pemkab: Stok beras di Bantul terus bertambah jelang Ramadhan
Kamis, 7 Maret 2024 17:25 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul sebut tanaman padi 47.509 hektare mulai panen
Rabu, 6 Maret 2024 11:43 Wib