89 kebakaran di Bantul selama 2018

id Kebakaran

89 kebakaran di Bantul selama  2018

Pemadam kebakaran sedang menjinakkan api (Foto ANTARA)

Bantul (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat sebanyak 89 kejadian kebakaran di daerah ini sepanjang tahun 2018 sejak Januari hingga pertengahan Agustus.
     
"Sampai Agustus ini sudah ada sebanyak 89 kejadian kebakaran. Ada peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, biasanya dalam setahun cuma 60 sampai 70 kejadian," kata pelaksana tugas (plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Selasa.
       
Menurut dia, kasus kebakaran di Bantul mayoritas terjadi pada lahan, misalnya lahan pekarangan dan lahan tebu, dan pada musim kemarau bulan Juli-Agustus ini tren kejadian kebakaran cenderung meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya.
     
Ia mengatakan, pada musim kemarau ini kasus kebakaran di Bantul terbanyak meliputi kebakaran lahan dan hutan. Oleh sebab itu perlu ada edukasi kepada warga masyarakat supaya dipahami dan dapat mengantisipasi sehingga kejadian kebakaran tidak terjadi.
     
"Apabila masyarakat membakar sampah itu bagaimana menjaga api tidak kemana mana. Ini yang perlu kita sampaikan kepada masyarakat guna memininalsir kejadian kebakaran lahan, paling penting adalah edukasi kepada masyarakat," katanya. 
       
Dwi mengatakan, dari data historis kebakaran yang dihimpun BPBD Bantul, kasus kebakaran lahan hampir merata di seluruh 17 kecamatan yang ada di Bantul, terutama pada lahan-lahan perkebunan tebu yang kurang diantisipasi. 
     
Oleh sebab itu, kata Dwi yang juga Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bantul ini mengatakan, lahan tebu pada musim kemarau saat ini membutuhkan perhatian lebih agar tidak terjadi kebakaran karena kelalaian manusia. 
     
"Masalah kebakaran lahan tebu ini kita bekerjasama dengan pabrik gula Madukismo, kita saling mengingatkan warga sekitar untuk lebih berhati-hati membakar sampah di wilayah tersebut," katanya. 
     
Terkait dengan armada pemadam kebakaran, Dwi mengatakan di Bantul sudah terdapat empat armada dan dua tangki, dan sudah ada komitmen dengan Kota Yogyakarta kalau ada kebakaran di perbatasan akan saling membantu.