"Omah Petroek" pameran seni budaya Nusantara

id Seni rupa

"Omah Petroek" pameran seni budaya Nusantara

Ilustrasi. Pameran seni rupa. FOTO ANTARA


Sleman (Antaranews Jogja) - Galeri "Omah Petroek" di Jalan Boyong, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelar pameran seni rupa "Sanggar Sejati" yang ke lima kalinya, mulai Minggu 19 Agustus hingga Senin 20 Agustus 2018.
     
"Pelaksanaan pameran tersebut akan dibuka pada Minggu 19 Agustus 2018 jam 10.00 WIB oleh Romo Sindhunata. Pameran kali ini akan mengangkat tema budaya nusantara," kata pengelola Galeri Omah Petroek Antok di Sleman, Kamis.
     
Menurut dia, alasan dilaksanakannya pameran tersebut berawal dari harapan yang mulia terhadap generasi muda Indonesia yang merupakan calon pewaris nilai nilai budaya nusantara yang adi luhung.
     
"Tidak semestinya generasi muda Indonesia lebih mencintai budaya asing daripada budaya sendiri," katanya.
     
Ia mengatakan, tidak bisa dipungkiri pada saat ini kemajuan tehnologi akibat globalisasi yang luar biasa telah memberikan pengaruhnya yang bersifat positif maupun negatif.
     
"Pengaruh negatif berakibat hingga ke pergeseran pola sikap dan tingkah laku yang justru bertentangan dengan adat ketimuran. Untuk itulah hadirnya budaya asing harus disaring dengan membuang norma-norma yang tidak sesuai bertentangan dengan norma norma bangsa ketimuran," katanya.
     
Antok mengatakan, komunitas perupa yang tergabung dalam "Sanggar Sejati" berupaya untuk mengajak generasi muda untuk memiliki rasa handarbeni yang tinggi terhadap budaya nusantara melalui karya seni.
     
"Harapannya generasi muda kedepannya dapat mewarisi dan mewariskan budaya sendiri yang adiluhung," katanya.
     
Ia mengatakn, dalam kesempatan tersebut juga akan ditampilkan berbagai seni pertunjukan oleh seniman-seniman handal, diantaranya Toles Suparman, Gunawan, Agus Klowar Purwanto, Tukirno B. Sutejo, Aditya, Harman Art Ida Ratnaningrum.
     
Selain itu juga Dody Tri Haryanto, Bagaskara, Eka Mbendol Purnomo, Handayana, Yantje Anto Gimbal, Hendro Purwoko, Nonik Pratiwi, Wuri Hantoro, Tores, M. Chairul Retno Pamungkas, Fatah Hidayat, Eris Retno Palupi, Pramana Hadi, Guridwan Budi, dan Khalid Nasrulah.
     
Kepala Bidang Dokumentasi, Sarana dan Prasarana Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Wasita mengatakan bahwa seniman memiliki peran yang besar terhadap pelestarian dan pengembangan budaya.
     
"Melalui karya-karyanya di masing-masing bidang mereka mengungkapkan ide dan gagasannya yang berupa karya budaya. Oleh karenanya upaya dan wahana apresiasi terhadap karya budaya itulah yang perlu dikembangkan dan ditumbuhsuburkan agar generasi penerus bangsa dapat mengenal budaya sendiri daripada budaya asing," katanya.
     
Ia mengatakan,  mengembangkan jati diri melalui apresiasi karya budaya merupakan hal yang luhur yang pada gilirannya akan meningkatkan kecintaan terhadap bangsa sendiri.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024