Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Sebanyak 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara dari Kalimantan Tengah mengunjungi Desa Wisata Edukasi Kampung Mataraman di Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.
Memasuki Kampung Mataraman, para siswa disuguhi suasana perdesaan dengan sejumlah bangunan yang kental dengan adat istiadat Jawa.
"Di sini memang kami masih menjaga betul tradisi dan hanya menampilkan apa saja yang berasal dari warga desa kami," kata Manajer Program Kampung Mataraman, Panji Kusuma, saat menyambut kedatangan para siswa Kalimantan Tengah.
Setelah melewati gapura dari bambu, mereka bertemu dengan dua bangunan rumah joglo dan limasan yang masih asli dan belum dimodifikasi.
Di sekitarnya terpajang pernak-pernik kuno, seperti sepeda ontel, barang-barang pecahan dari tanah liat, hingga caping dan ikatan padi kering yang lekat dengan kehidupan petani.
Sejumlah pramusaji berpakaian tradisonal lengkap dengan lurik dan blangkon kemudian mempersilakan ?rombongan duduk lesehan di sebuah pendopo joglo. Kudapan dan makanan perdesaan, seperti sayur lodeh dan gudangan satu per satu disajikan untuk makan siang para siswa.
Di hadapan para siswa, Panji menceritakan inisiatif pendirian Kampung Mataraman. Pendirian desa wisata berkonsep rumah makan tradisional tersebut, didasari keinginan kuat melestarikan budaya lokal serta melindungi masyarakat desa dari dampak ekonomi global.
Masyarakat Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, kata Panji, memiliki kesadaran kuat untuk melestarikan adat istiadat yang dimiliki serta tidak merusak lingkungan. Prinsip mereka bersandar pada falsafah "Memayu Hayuning Bawana".
"Itu menjadi falsafah masyarakat Yogyakarta bagaimana melatih pelan-pelan agar hati menjadi hidup, menjadi lebih peduli. Kami berharap semakin pintar teman-teman, bisa semakin peduli terhadap lingkungan, terhadap budaya juga jangan sampai hilang," kata Panji kepada peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) itu.
Salah satu peserta SMN asal Kalteng, Rizki Prayoga (16), mengaku terkesan dengan suasana Kampung Mataraman yang menunjukkan kesungguhan warga Desa Panggungharjo dalam melestarikan tradisinya.
"Mereka tidak ingin meninggalkan atau melupakan hal-hal peninggalan nenek moyang mereka. Ini menginspirasi saya untuk menerapkan di desa saya di Kalimantan," kata siswa SMA Negeri 3 Muarateweh, Kabupaten Barito Utara itu.
Peserta SMN asal Kalimantan Tengah berada di Yogyakarta selama sepekan sejak 11 Agustus 2018 untuk mempelajari beragam potensi budaya dan adat istiadat setempat.
Baca juga: BUMN HADIR - SMN Kalteng belajar kewirausahaan di Rumah Kreatif BUMN
Siswa Mengenal Nusantara (SMN) merupakan bagian dari program BUMN Hadir Untuk Negeri untuk menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air sejak dini kepada siswa SMA/SMK/SLB.
Di Yogyakarta, SMN digelar PT Angkasa Pura (AP) I selaku penanggung jawab bersama tiga BUMN lainnya, yakni PT Garuda Indonesia, PT Indonesia Re, dan PT Kliring Berjangka Indonesia.
Peserta SMN Yogyakarta telah diberangkatkan ke Kalimantan Tengah untuk mengikuti program serupa. (L007).
Baca juga: BUMN HADIR - SMN Kalteng menikmati wisata " Lava Tour Merapi"
Berita Lainnya
Blaise Matuidi pensiun
Sabtu, 24 Desember 2022 6:43 Wib
Kroasia jangan terlena Piala Dunia 2018
Rabu, 23 November 2022 7:09 Wib
Menteri BUMN: Pembukaan PON XX nyaris mengalahkan Asian Games 2018
Minggu, 3 Oktober 2021 23:30 Wib
Jurgen Klopp tidak tertarik balas dendam final Liga Champions 2018
Selasa, 6 April 2021 11:58 Wib
Perda KTR Yogyakarta berlaku sejak 2018 belum menerapkan sanksi denda
Rabu, 24 Maret 2021 16:15 Wib
Soal honor AG 2018, Sesmenpora: kami tak menahan tapi berhati-hati
Sabtu, 11 Juli 2020 18:44 Wib
Qatar dan Rusia membantah tudingan suap Piala Dunia
Rabu, 8 April 2020 6:10 Wib
Abdul Idol rilis lagu baru Up to the Sky
Sabtu, 7 Maret 2020 3:20 Wib