Hewan kurban di DIY meningkat 1.000 ekor

id sapi

Hewan kurban di DIY meningkat 1.000 ekor

Sapi (Foto Antara/Mamiek/agas/17)

Yogyakarta (Antara) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan jumlah hewan kurban yang akan dipotong saat Idul Adha 2018 di daerah ini mengalami kenaikan 1.000 ekor dibandingkan tahun lalu.
     
"Yang akan dipotong di Yogyakarta antara 19.000 hingga 20.000 ekor sapi. Tahun lalu ada 18.000 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) DIY Sasongko di Yogyakarta, Senin.
         
Sasongko menilai tren peningkatan jumlah hewan kurban di Yogyakarta antara lain dipengaruhi oleh kesadaran, serta kondisi perekonomian masyarakat yang terus meningkat.
         
"Kesadaran masyarakat melakukan kurban semakin lama semakin meningkat baik sapi maupun domba," kata dia.
         
Untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban, menurut dia, Distan DIY tidak perlu mendatangkan pasokan dari luar daerah karena populasi sapi maupun domba di DIY cukup melimpah.
           
Hal itu, kata dia, didukung oleh program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang terus digencarkan dan pada tahun ini  ditargetkan mencapai 100.800 ekor indukan sapi bunting.
         
Sementara itu, kata Sasongko, mengenai tingkat kesehatan hewan kurban, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan sapi maupun domba yang terjangkit penyakit berbahaya.  "Sampai hari ini kami belum mendapatkan laporan," kata dia.
         
Menurut dia, Distan DIY akan menggandeng sebanyak 375 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM untuk membantu pemeriksaan hewan kurban menjelang dan sesudah pemotongan.  Mereka akan disebar ke 7.000 titik di lima kabupaten/kota di DIY.
         
Kepala Bidang Peternaka  Distan DIY Sutarno mendorong pedagang sapi di daerah ini menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk memastikan kesehatan hewan kurban yang akan dijual.
       
Sutarno berharap kesehatan hewan kurban seperti sapi maupun domba menjadi perhatian utama para pedagang di pasar hewan karena dagingnya akan dikonsumsi masyarakat. Perhatian itu, kata dia, khususnya bagi hewan kurban yang berasal dari luar DIY.
       
"Kalau dari kalangan peternak di DIY, kami sudah memastikan bebas penyakit. Akan tetapi, kami tidak tahu yang dari luar," kata dia.