Kemenag imbau jamaah haji jangan panik saat ada badai

id haji

Kemenag imbau jamaah haji jangan panik saat ada badai

Ilustrasi jamaah haji (Foto Antara)

Mekkah (Antaranews Jogja) - Kementerian Agama mengimbau jamaah haji Indonesia untuk tidak panik saat ada badai di sekitar mereka, sebagaimana terjadi di tenda jamaah di Arafah,Arab Saudi pada Minggu (19/8).

"Jika badai debu di Arafah: jamaah jangan panik, tetap di tenda, kenakan masker dan ikuti arahan petugas haji," demikian bunyi siaran pesan singkat (broadcast SMS) dari kanal resmi Kemenag-yang diterima Senin.

Imbauan itu juga mengajak jamaah haji Indonesia berdoa demi keselamatan bersama.

Cuaca kurang bersahabat melanda Tanah Suci sebagaimana pernyataan Badan Cuaca Arab Saudi.

Angin ribut dan hujan sempat menerpa tenda-tenda jamaah calon haji Indonesia di Arafah pada Minggu (20/8) malam waktu setempat.

Cuaca buruk itu melanda banyak tempat seperti Masjidil Haram, Mina dan Arafah yang menjadi tempat utama jamaah dari berbagai penjuru dunia untuk melaksanakan rukun, wajib dan sunah haji.

Saat badai menerpa tenda jamaah Indonesia, beberapa dari mereka memilih berada di dalam tenda sementara lainnya keluar tenda untuk mencari tempat  aman.

Tidak ada korban jiwa akibat cuaca tidak menentu tersebut. Kegiatan beribadah tidak terganggu dan berjalan lancar sebagaimana mestinya kecuali saat badai berlangsung selama sekitar satu jam di Arafah pada Minggu (20/8) malam.

Amalan ibadah haji saat ini adalah wukuf di Arafah dan berjalan aman/kondusif. Setelah itu, saat matahari tenggelam pada Senin sore, jamaah haji akan bergerak ke Muzdalifah untuk menginap sebentar (mabit) sampai tengah malam.

Di Muzdalifah jamaah akan mengambil batu untuk amalan lempar batu (jumrah) di Mina.

Usai amalan haji di Muzdalifah itu, jamaah akan bergerak menuju Mina untuk mabit dan melakukan jumrah pada Selasa (21/8) usai Shalat Dzuhur.

Kemenag berulang kali mengeluarkan imbauan agar jamaah tidak melakukan lempar jumrah pada 10 Dzulhijah atau Selasa (21/8) pagi (dhuha).

Alasannya, lebih pada faktor keselamatan lantaran dapat fatal berdesakan di tengah lautan jamaah sedunia yang mengejar waktu utama untuk jumrah saat dhuha. 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024