Cacing hati pada hewan kurban akibat faktor pakan

id cacing hati,hewan kurban

Cacing hati pada hewan kurban akibat faktor pakan

Hijauan Makanan Ternak, foto dok (jogja.antaranews.com)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan penemuan cacing pada hati hewan kurban yang dipotong pada Idul Adha 1439 Hijriah karena faktor pakan ternak itu saat masih hidup.

"Itu faktor makanan, jadi cacing hati itu karena keong yang ada pada jerami (pakan ternak) ikut termakan sapi," kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, Joko Waluyo di Bantul, Kamis.

Berdasarkan penemuan petugas pemantau hewan kurban yang masuk ke dinas hingga Rabu (22/8) sore, sebanyak 135 hewan kurban terkena cacing hati atau fasciola hepatica, hewan itu meliputi 94 ekor sapi, 30 ekor kambing , dan 11 ekor domba.

Menurut dia, para peternak di Bantul itu mayoritas memberikan pakan ke ternak berupa jerami atau rumput yang dipotong dari sawah, tetapi terkadang keong yang menempel pada bawah jerami terbawa ke kandang ternak.

"Kadang kala waktu memotong jerami itu kan sampai bawah, tidak diatas air dan karena irigasi di Bantul itu bagus, maka keong tinggal di dalam rumpun padi, jadi kalau memotongnya terlalu ke bawah, keong ikut terbawa," ujar Joko.

Ia mengatakan, seharusnya jerami setelah dipotong dijemur terlebih dulu agar keong yang menempel pada tumbuhan pergi serta mengurangi kelembaban pakan tersebut, namun oleh peternak langsung diberikan ke sapi.

Joko juga mengatakan, meski ditemukan cacing pada hati hewan kurban, namun dagingnya masih tetap aman dan layak untuk dikonsumsi manusia, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap penemuan tersebut.

"Hati yang terkena cacing atau bagian yang rusak itu dipotong dan disingkirkan untuk kemudian dikubur. Jadi yang masih bagus dan dagingnya masih tetap aman dikonsumsi," katanya.

Pada Idul Adha 1439 Hijriah ini instansinya menerjunkan 175 petugas pemantau hewan kurban gabungan dari dinas dan mahasiswa Kedokteran Hewan UGM.

Mereka melakukan pemeriksaan antemortem (sebelum disembelih) dan post mortem (setelah disembelih).***4*** (T.KR-HRI/B/Alex)