UGM-Ewindo dirikan Bank Genetika Sayuran

id sayur

UGM-Ewindo dirikan Bank Genetika Sayuran

Peresmian Bank Genetika Sayuran hasil kerja sama UGM dan PT East West Seed Indonesia (Ewindo) (Foto Antara)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan PT East West Seed Indonesia (Ewindo) mendirikan Bank Genetika Sayuran sebagai upaya pelestarian plasma nutfah sayuran untuk mendukung kedaulatan pangan nasional.
     
"Pendirian Bank Genetika Sayuran itu diharapkan dapat membuka lebih banyak kemungkinan untuk memperkuat tujuan bersama mewujudkan kedaulatan pangan nasional," kata Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM Ika Dewi Ana di Yogyakarta, Jumat.
     
Pada peresmian Bank Genetika Sayuran di kompleks Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM, Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Ika mengatakan Indonesia merupakan negara dengan biodiversitas terbesar ke-2 dunia.
     
Peresmian dilakukan Ika bersama Founder East-West Seed Simon Groot, Managing Director Ewindo Glenn Pardede, dan Kepala PIAT UGM Taryono. Turut hadir dalam peresmian tersebut Sales and Marketing Director Ewindo Afrizal Gindow, R & D Director Ewindo Asep Harpenas, pakar pemuliaan tanaman dari Belanda dan UGM, serta jajaran pimpinan di lingkungan UGM.
    
"Oleh karena itu, sumber daya genetik Indonesia perlu diidentifikasi, dilestarikan, dan dikembangkan bersama," kata Ika.
     
Melalui Bank Genetika Sayuran itu, UGM bersama Ewindo bekerja sama dalam melaksanakan upaya pelestarian sumber daya genetik Indonesia. Hal itu dilakukan lewat tiga sektor utama yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

"Kami berharap dengan adanya Bank Genetika Sayuran itu nanti dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi kalangan akademisi dan peneliti, tetapi juga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas. Bahkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia dan mewujudkan kedaulatan pangan nasional," kata Ika.

Simon Groot mengatakan pendirian Bank Genetika Sayuran itu merupakan langkah besar dalam upaya menjaga sumber daya genetik sayuran di Indonesia. Melalui fasilitas tersebut diharapkan ke depan dapat dihasilkan varietas tanaman sayur yang lebih unggul dan tahan terhadap serangan penyakit.

"Meskipun saat ini telah dilakukan berbagai penelitian dan menghasilkan varietas sayur baru yang tahan hama, penelitan untuk menmperoleh varietas sayuran yang lebih baik tetap perlu dilakukan," kata Simon.

Taryono mengatakan saat ini Bank Genetika Sayuran telah memiliki koleksi sumber daya genetik tanaman sayuran sebanyak 202 aksesi, meliputi cabai 62 aksesi, tomat (12), terong (16), kacang panjang (30), mentimun (25), melon dan mentimun suri (27), buncis (21), serta jagung manis dan pulut (9).

"Sumber plasma nutfah itu di antaranya merupakan hibah dari koleksi yang dimiliki Ewindo. Sumber daya genetik yang ada di Bank Genetika Sayuran itu dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan untuk keperluan memperoleh kultivar unggul yang dapat menopang kedaulatan pangan," kata Taryono.

Glenn Pardede mengatakan Bank Genetika Sayuran itu diharapkan tidak hanya sebagai tempat menyimpan dan mengkoleksi sumber daya genetika sayuran Indonesia, tetapi juga dapat menghasilkan benih unggulan yang bisa dimanfaatkan dan menyejahterakan petani Indonesia.

"Kami optimistis dengan adanya fasilitas itu dan sumber daya manusia yang unggul akan mampu mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penemuan varietas-varietas unggul baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia," kata Glenn. 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024