Pelaku UMKM Kulon Progo diberi pelatihan e-commerce

id kerajinan

Pelaku UMKM Kulon Progo diberi pelatihan e-commerce

Pengrajin kipas bambu tengah menggunting kain kipas bambu. (Foto ANTARA/Hamdalah Akbar Prasetyo/mg.yk/ags)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan pelatihan e-commerce belabeliku.com kepala pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk meningkatkan produksi, distribusi, dan membantu dalam pemasaran.
     
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Kamis, mengatakan cukup sulit bagi produk di daerah ini untuk go online tanpa kerja keras.
     
"Hal menjadi bagian dari tantangan yang harus dihadapi dalam mengubah mindset masyarakat usaha dari sistem konvensional menjadi go online," kata Hasto.
     
Ia mengatakan belabeliku.com diharapkannya bisa mendongkrak upaya perubahan pola pikir masyarakat tersebut dalam memasarkan produk.
     
"Belabeliku.com ini mengajak "move on" dan memaksa masyarakat untuk mengubah mindset-nya menjadi go online. Saya kasih target agar minimal ada 100 member (UMKM) yang masuk ke situ," kata Hasto.
     
Terkait kecukupan produksi dari UMKM untuk memenuhi permintaan pasar, diakuinya saat ini memang masih banyak yang belum cukup tinggi produksinya. Namun, ia meyakini marketplace itu akan membuat omzet mereka semakin meninggi. Bahkan, ada beberapa UMKM dengan potensi bagus yang keteteran melayani pesanan. Hal itu menurutnya tak menjadi masalah karena nantinya mereka mau tak mau memang harus meningkatkan kuantitas produksinya.
     
"Kalau banyak yang beli, mungkin kita akan tertatih-tatih. Tapi itu lebih baik dibanding barangnya ngga laku. Sengsara melayani order jauh lebih baik dibanding sengsara menawarkan barang," kata Hasto.
     
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengapresiasi langkah Pemkab Kulon Progo dalam pembinaan UMKM dengan membuat marketplace tersebut. Ini sejalan dengan program transformasi bisnis oleh kementerian agar daerah bisa memiliki marketplace sendiri untuk mempromosikan barang dan jasa di wilayahnya.
     
"Terutama dalam mendorong tumbuh kembang sektor UMKM secara digital sehingga tidak tertinggal oleh perubahan teknologi dan informatika saat ini," katanya.
     
Semuel optimistis belabeliku.com mampu menggairahkan ekonomi daerah dengan semakin banyakya transaksi online yang bisa diraup melalui produk-produk lokal yang dijual. Ini sekaligus menjadi upaya untuk menggeser dominasi produk-produk luar yang saat ini banyak menguasai marketplace.
   
 "Kuncinya adalah branding atau pencitraan produk yang harus terus terjaga. Hal itu diharapkannya juga bisa dilakukan belabeliku.com serta UMKM yang ada di dalamnya," katanya.
     
Menurut dia, keuntungan dari transaksi online adalah semua transaksinya tercatat sehingga didapatkan data yang bisa diolah untuk mengetahui keinginan pasar. Data tersebut menjadi masukan bagi para produsen dalam perbaikan dan peningkatan kualitas maupun ragam produknya.
     
"Hal ini cocok dengan upaya pengembangan UMKM dan sejalan dengan visi pemerintah yang menargetkan nilai transaksi online pada 2020 bisa tembus Rp1.800 triliun atau USD 130 miliar secara nasional. Saat ini, nilainya baru di kisaran Rp60 triliun dan diharapkan terus bertambah," katanya.
     
Direktur Utama PD Aneka Usaha Suharyanto mengatakan peserta pelatihan pada hari itu sebanyak 137 pelaku UMKM dari berbagai segmen produk. Mulai dari makanan, batik, suvenir, kerajinan, dan sebagainya. Aneka Usaha optimistis belabeliku.com akan mendatangkan permintaan yang cukup tinggi atas produk UMKM Kulon Progo. Ke depan, pihaknya menginginkan sektor usaha jasa juga bisa masuk ke dalamnya.
      "Kami juga siap mendapingi pelaku UMKM soal penggunaan media sosial dalam memasarkan produk UMKM," katanya.