Akademisi : SDM kehutanan harus peka perkembangan teknologi

id Instiper Yogyakarta

Akademisi : SDM kehutanan harus peka perkembangan teknologi

Pembukaan acara 'Round table meeting' SDM Kehutanan di Instiper Yogyakarta (Foto Antara/Hery Sidik)

 Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Sumber daya manusia berkompetensi kehutanan selain punya kompetensi khusus dan menjadi rimbawan profesional juga harus peka terhadap perkembangan teknologi, kata Dekan Fakultas Kehutanan Instiper Yogyakarta, Sumardi. 
     
"Kompetensi lulusan SMK Kehutanan harus dapat diterima di dunia industri pada era revolusi industri 4.0. Karena pada era revolusi industri 4.0 saat ini, perkembangan teknologi juga masuk di bidang kehutanan," katanya di Instiper Yogyakarta, Kamis. 
     
Hal itu disampaikan Sumardi dalam diskusi disela acara 'Round table meeting' SDM Kehutanan dengan tema 'Menjadi Rimbawan Profesional' yang diadakan Instiper Yogyakarta dengan menggandeng SMK Kehutanan serta pihak korporasi bidang kehutanan. 
       
Sumardi mengatakan, sebagai contoh perkembangan drone memudahkan untuk proses monitoring kondisi hutan, seperti yang telah dilakukan oleh PT.RAPP saat ini yang menggunakan drone untuk monitoring dan evaluasi hutan tanaman industrinya.
       
"Kemampuan, keahlian, dan keterampilan SDM di bidang kehutanan juga harus mengikuti tuntutan perkembangan ini," kata Sumardi yang juga mengajar di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini. 
       
Dia mengatakan, untuk meningkatkan kompetensinya, lulusan SMK dapat melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kehutanan Instiper Yogyakarta yang memiliki minat studi Sarjana Konservasi dan Restorasi, Sarjana Hutan Tanaman, Industri, dan Sarjana Manajemen Hutan.
       
Dia berharap, melalui kegiatan round table meeting ini diharapkan menghasilkan peta standar kompetensi SDM kehutanan yang dibutuhkan di setiap level unit operasionalisasi perusahaan kehutanan, peta kondisi lulusan dan capaian kompetensi SDM teknis kehutanan tingkat SMK.
     
"Selain itu juga peta peluang peningkatan dan pengembangan level kompetensi SDM teknis kehutanan tingkat menengah melalui jalur pendidikan tinggi," katanya. 
     
Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Instiper dengan SMK Bakti Rimba Bogor untuk pengembangan kompetensi di bidang kehutanan, dan dengan PT. Mahakam Persada Sakti untuk penerimaan tenaga kerja baru dari alumni perguruan tinggi tersebut.
       
Round table meeting' yang dipandu fasilitator Agus Setyarso ini merupakan wadah bertemunya tiga komponen penting dalam pembangunan SDM kehutanan yang profesional yaitu pemerintah, korporasi di bidang kehutanan dan pihak institusi pendidikan.
     
Peserta dari instansi, BUMN dan perusahaan swasta berjumlah 30 orang perwakilan dari BP2SDM  KLHK, KPHP Yogyakarta, Perum Perhutani, PT. RAPP, PT. Mahakam Persada Sakti dan PT.  ITCI Hutani Manunggal serta PT. Djarum Forestry Group.
       
Sedangkan peserta dari SMK Kehutanan negeri maupun swasta ada dari 14 sekolah, diantaranya SMK di Siak Riau, Pekanbaru Riau, Bogor, Garut, Sumedang, Kadipaten/Cirebon, Tuban, Rembang, Mojokerto, Maros Sulsel, Parigi Sulawesi Tengah, Manokwari Papua Barat.