Kemenkominfo tambah bandwidth BLK Kulon Progo

id Kemenkominfo

Kemenkominfo tambah bandwidth BLK Kulon Progo

Dirut BAKTI Kemenkominfo Anang Latif (pegang mikrofon) memaparkan jangkauan internet yang sudah menyasar di daerat terpencil, terluar kepada anggota Komisi I DPR RI saat meninjau langsung di proyek percontohan internet Kemenkominfo, yakni BLK Kulon Progo, DIY. (Foto Antara/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menambah "bandwidth" di Balai Latihan Kerja Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk mempercepat akses internet.

Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Anang Latif di Kulon Progo, Kamis, mengatakan pada era digitalisasi, kebutuhan akan akses internet tidak hanya bagi para masyarakat perkotaan namun masyarakat pedesaan.

"Balai Latihan Kerja (BLK) Kulon Progo ini merupakan proyek percontohan internet oleh Kemenfominfo. Ada permintaan penambahan bandwidth, kami menyanggupinya. Di sini menggunakan teknologi internet, sehingga anggaran terjangkau. Kami akan mengupayakan penambahan bandwidth," kata Anang di sela-sela mendampingi kunjungan kerja Komisi I DPR RI di BLK Kulon Progo.

Bandwidth adalah lebar cakupan frekuensi yang dipakai oleh sinyal dalam medium transmisi.

Ia mengatakan BLK Kulon Progo memberikan pelatihan komputer yang membutuhkan bandwidth lebih banyak. "Hal ini tentu akan kami dukung," katanya.

Anang menjelaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) bertugas menyediakan jaringan internet ?beberapa wilayah yang tergolong 3T (Tertinggal, Terpencil, Terdepan) serta Perbatasan Indonesia mulai merasakan pentingnya akses internet.

BAKTI yang merupakan bagian dari pemerintah yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) turut memberikan dukungannya dengan menyediakan akses internet bersama PT Sarana Insan Muda Selaras (SIMS) di bidang pendidikan dan kantor pemerintah daerah di Kulon ?Progo, Yogyakarta.

Penyediaan akses internet di Yogyakarta ada sebanyak sembilan titik lokasi yang meliputi satu di BLK Bantul, UPT BLK Sleman, lima titik di Gunung Kidul yakni UPT BLK Gunung Kidul, Kantor Desa Kampung, Kantor Desa Balerharjo, SD Mulusan Paliyan Kenteng, dan SD Pampang II Paliyan Pampang. Dua lokasi lainnya di Kulon Progo meliputi BLK Kulon Progo dan Kantor Desa Sukoreno.

Penyediaan akses tersebut sudah on air sejak 2015 dan 2016. Dalam rangka mengetahui sejauh mana pemanfaatan program akses internet yang telah dibangun, BAKTI bersama dengan Komisi I DPR RI melakukan kunjungan kerja ke BLK Kulon Progo dan Kantor Desa Sukoreno Kulon Progo.

"Kunjungan tersebut dimaksudkan agar kendala dan keluhan di lapangan dapat terselesaikan dengan baik dan dapat menjadi evaluasi bagi pimpinan untuk turut mendukung dunia pendidikan dan instansi pemerintah yang berhubungan," katanya.

Di samping itu, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin Komisi I DPR RI untuk mengetahui persoalan telekomunikasi yang menjadi permasalahan di wilayah pedesaan. Dan pembangunan akses internet ini merupakan perwujudan dari Program Nawacita ke-3 yang menjadi visi misi pemerintahan Jokowi-JK dan ini menjadi tanggung jawab bersama.

"Jumlah pembangunan akses internet di Indonesia, sudah mencapai 2.717 lokasi hingga Juni 2018. Dengan wilayah pembangunan di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Papua, diharapkan dapat meningkatkan area persebaran akses internet," katanya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulon Progo Eko Wisnu Wardana mengatakan angka pengangguran terbuka di Kulon Progo sebanyak 1,99 persen. Mereka membutuhkan informasi lowongan pekerjaan sesuai kemampuan yang mereka miliki.

 Disnakertrans Kulon Progo membutuhkan jaringan internet, supaya masyarakat yang membutuhkan tenaga kerja dapat mengakses informasi dari rumah.

"Kami mengharapkan ada bantuan internet di daerah-daerah pelosok, supaya masyarakat mudah mengakses informasi menggunakan internet," katanya.

Ketua Komisi I DPR RI Abdul Haris mengatakan Komisi I DPR RI ?melaksanakan pengawasan akses internet yang diberikan BAKTI sudah baik atau belum. Kalau belum, pihaknya akan meminta BAKTI menaikan bandwidth, sehingga bisa lebih cepat.

"Peserta didik BLK Kulon Progo juga lebih cepat mengakses internet," katanya.

(KR-STR).