Bantul (Antaranews Jogja) - Nelayan di sepanjang pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum berani melaut untuk mencari ikan karena gelombang tinggi masih melanda perairan Samudera Hindia selatan DIY.
"Untuk melaut mencari ikan benar-benar tidak bisa, karena kondisi gelombang, ini sebenarnya mau beranjak musim ikan, tetapi belum," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bantul Suyanto di Bantul, Jumat.
Menurut dia, sebagian besar nelayan yang mengandalkan hasil laut selatan sudah beberapa minggu terakhir tidak efektif melaut karena gelombang tidak bersahabat, meski ada yang melaut, namun hanya sebagian kecil.
Pihaknya belum bisa memprediksi sampai kapan nelayan pantai selatan Bantul mengalami paceklik ikan, karena itu tergantung musim yang cenderung berubah-ubah, namun harapannya kondisi kembali normal.
"Mudah-mudahan tinggal beberapa waktu ke depan, tapi tidak tahu juga, karena (kondisi gelombang) laut sangat dipengaruhi musim," kata.
Dia mengatakan, karena mayoritas nelayan tidak melaut, maka sempat beralih profesi menjadi pencari kepiting di daerah aliran sungai setempat, namun saat ini aktifitas menangkap kepiting berhenti, karena khawatir melanggar peraturan.
"Sementara ini masih vakum, walaupun ada kepiting besar kita tidak berani menangkap, alasannya karena (kepiting) yang kecil-kecil bisa nyantel. Kita hanya cari ikan kecil yang nilai ekonominya tinggi," katanya.
Sementara itu, nelayan Pantai Samas Bantul Tri Mulyadi sebelumnya mengatakan, sudah sekitar empat sampai lima bulan terakhir nelayan di Samas tidak melaut karena gelombang besar, sehingga beralih profesi menjadi pencari kepiting
"Semua nelayan sekitar 40 orang tidak melaut dan beralih profesi cari kepiring, saya sejak dari kecil mencari kepiting kalau gelombang besar, namun kalau gelombang bagus dan ikan ada, melaut cari ikan," katanya. (T.KR-HRI/B/N. Yuliastuti)
Berita Lainnya
Pj Wali Kota Yogyakarta tak temukan ASN bolos kerja pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 17:37 Wib
Hizbullah dan Iran tidak siap perang
Rabu, 17 April 2024 11:12 Wib
Megawati tidak tepat beri "amicus curiae"
Selasa, 16 April 2024 19:27 Wib
Harga BBM tidak berubah
Senin, 15 April 2024 13:43 Wib
AS tidak akan ikut membalas Iran
Minggu, 14 April 2024 17:24 Wib
Polres Kulon Progo mengimbau wisatawan tidak mandi di bibir pantai
Jumat, 12 April 2024 14:38 Wib
RI tidak berencana membuka hubungan diplomatik dengan Israel
Kamis, 11 April 2024 22:49 Wib
Menkominfo: Tidak ada kerenggangan hubungan Presiden Jokowi-Prabowo
Kamis, 11 April 2024 6:22 Wib