BUMN HADIR - SMN Kepri diharapkan menjadi generasi yang bisa hargai budaya

id SMN Kepulauan Riau

BUMN HADIR - SMN Kepri diharapkan menjadi generasi yang bisa hargai budaya

Rombongan Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Kepulauan Riau saat berkunjung ke Kampung Batik Giriloyo Wukirsari Bantul, DIY. (Foto Antara/Hery Sidik)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Sebanyak 24 peserta Siswa Mengenal Nusantara 2018 Program BUMN Hadir Untuk Negeri asal Kepulauan Riau diharapkan menjadi generasi penerus bangsa Indonesia yang menghargai warisan budaya, terutama batik. 
     
"Sebelumnya mereka belum pernah ke sini, makanya kita ajak melihat bagaimana membatik agar menjadi generasi yang menghargai warisan budaya," kata pendamping Siswa Mengenal Nusantara (SMN) Kepulauan Riau dari PT Pelindo 1, Fatimah Zuhra di Kampung Batik Giriloyo Bantul, Yogyakarta, Sabtu.
       
Menurut dia, batik sendiri merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui badan atau organisasi dunia, untuk membuat kerajinan batik sendiri membutuhkan proses dan teknik khusus yang itu sudah dibudayakan masyarakat pembatik di Giriloyo. 
     
Selain menjadi generasi penerus yang menghargai warisan budaya, kata Fatimah, peserta SMN yang berasal dari pelajar sekolah menengah atas dari Kepulauan Riau diharap bisa muncul wirausaha baru maupun berinovasi pada sektor kerajinan batik.
     
"Harapannya bisa ciptakan wirausaha muda, generasi penerus khususnya industri batik, supaya ikut melestarikan batik, sekaligus menciptakan ide-ide baru. Itu keinginan dan harapan dari Pelindo," kata dia. 
      
Salah satu siswa SMN Kepulauan Riau Ghora Laziola mengatakan, kunjungan ke kampung batik Giriloyo untuk mengenal dan belajar membatik secara langsung menjadi sebuah pengalaman berharga, karena bisa menambah wawasan tentang warisan budaya itu. 
     
"Awal membatik tangan gemetaran, habis itu tidak. Tidak susah juga tidak gampang. Sebelumnya belum pernah membatik secara langsung, makanya ini menjadi tambahan ilmu dan belajar bagi saya," katanya.
       
"Saya juga berharap batik harus terus dilestarikan sebagai budaya dan warisan luhur. Di tempat saya ada batik, tiap hari Rabu pakai seragam batik, cuma memang beda motifnya," katanya. 
       
Sebanyak 21 siswa SMA/SMK dan tiga siswa SLB peserta SMN 2018 asal Kepulauan Riau diberangkatkan ke Yogyakarta dan Semarang oleh PT Pelindo 1 sebagai penanggung jawab (PIC), bersama Perum LKBN Antara, dan Persero Batam.
     
Kegiatan SMN sebagai bagian dari Program BUMN Hadir Untuk Negeri bertujuan mengajak para siswa berprestasi mempelajari potensi budaya Nusantara serta menanamkan rasa bangga dan cinta
Tanah Air sejak dini.