Dewan Direksi ICW matangkan materi sidang umum

id Sidang umum ICW

Dewan Direksi ICW matangkan materi sidang umum

Suasana Board Of Directors (BOD) Meeting International Council Of Women (ICW) di Grand Inna Garuda, Yogyakarta, Selasa (11/9). Aacara itu digelar menjelang Sidang Umum ke-35 ICW.(Foto Antara)

Yogyakarta  (Antaranews Jogja) - International Council Of Women menggelar Pertemuan Dewan Direksi di Grand Inna Garuda, Yogyakarta, Selasa, untuk mematangkan seluruh materi yang akan dibahas dalam Sidang Umum ke-35 organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu.
     
Pertemuan yang berlangsung secara tertutup itu dipimpin oleh Presiden International Council Of Women (ICW) Jung Sook Kim dari Korea Selatan.
       
"Pertemuan 'board of directors' ini lebih untuk mematangkan kembali materi-materi yang akan dibahas dalam sidang umum," kata Ketua Pelaksana Panitia Sidang Umum ke-35 ICW, Hadriani Uli Silalahi di sela pertemuan tersebut.
         
Hadir dalam acara itu, empat Wakil Presiden ICW, Elisabeth Newman (Australia), Doris Bingley (Malta), Lina Liu (Taiwan), serta Christine Knock (Selandia Baru), Bendahara ICW Martine Marandel (Prancis), Sekretaris ICW Nabiye Isin Atala (Turki), serta dua anggota dewan direktur ICW Fatos Inal (Turki), dan Jamal Gibril Hermes (Lebanon).
         
Menurut Uli, selain membahas materi yang akan dipanelkan dalam Sidang Umum ke-35 ICW, pertemuan itu juga mengkaji tema besar yang akan diusung oleh pengurus baru ICW selama periode mendatang. Pada periode saat ini, ICW  memiliki tema "Tranforming Society Through Women Empowerement" (Mentransformasi Masyarakat Melalui Pemberdayaan Perempuan).
       
"Untuk tema barunya masih dikaji. Kami di ICW memang selalu menentukan satu tema besar yang akan dibawa selama satu periode kepengurusan," kata Uli yang juga Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
         
Selain itu, menurut Uli, pertemuan tersebut juga membicarakan kesiapan para kandidat yang akan duduk sebagai pengurus ICW periode 2018-2021.
         
Sementara itu, untuk mekanisme penentuan calon Presiden ICW baru, menurut Uli, justru tidak dibahas secara khusus dalam pertemuan terbatas itu. "Tidak dibahas secara khusus karena mekanisme penentuan Presiden ICW yang baru biasanya kita aklamsi, tidak ada voting," kata dia.
           
Tahun ini Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan "The 35th General Assembly of International Council of Women" atau Sidang Umum ke-35 Dewan Perempuan Dunia 12-20 September 2018. Dalam acara yang akan dibuka Presiden Joko Widodo itu juga akan berlangsung Pertemuan Nasional 1.000 Organisasi Perempuan Indonesia.
         
Sidang Umum ke-35 ICW bertema "Tranforming Society Through Women Empowerement" dengan sambutan pembukaan oleh Presiden ICW Jung Sook Kim pada 13 September 2018 dan pada hari yang bersamaan, Menteri BUMN Rini Soemarno.
         
Dalam kegiatan ini juga akan dipilih Presiden ICW yang baru. Ketua Kowani Giwo Rubianto Wiyogo merupakan salah satu kandidat yang akan diusung sebagai calon Presiden ICW.
       
Acara itu diselenggarakan oleh ICW dan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan didukung penuh oleh 35 BUMN yang terlibat secara langsung menyukseskan acara, termasuk Perum LKBN Antara. 
     
Sidang Umum ke-35 ICW ini bertepatan dengan peringatan 130 tahun ICW, yang berdiri di Washington DC, Amerika Serikat, pada 25 Maret 1888. Misi ICW antara lain memperjuangkan kemajuan perempuan. ICW adalah bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sangat peduli terhadap pemberdayaan perempuan.