Wakil Bupati: Jamaah haji jangan eksklusif

id Haji

Wakil Bupati: Jamaah haji jangan eksklusif

Jemaah haji asal Kota Yogyakarta tiba kembali ke Tanah Air (ANTAR FOTO/Eka Arifa Rusqiyati)


Sleman (Antaranews Jogja) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Muslimatun meminta kepada para jamaah haji untuk tidak mengekslusifkan diri dengan hanya bersosialisasi dengan sesama jamaah saja.
     
"Diharapkan para jamaah haji bisa lebih dekat dengan masyarakat sekitar," kata Sri Muslimatun pada acara Mangayubagyo atas selesainya rangkaian kegiatan ibadah haji tahun 2018 di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Rabu.
   
Menurut dia, hal tersebut agar para jamaah haji dapat membagikan ilmu yang dimiliki kepada masyarakat.
     
"Jangan lupa juga ceritakan pengalaman menarik selama berhaji. Ini bukan riya ya. Tapi ini agar masyarakat juga termotivasi untuk menunaikan rukun islam yang ke-lima ini," katanya.
     
Sri Muslimatun juga mengajak para jamaah haji untuk senantiasa meningkatkan ibadah masing-masing.
     
"Dengan selesainya ibadah haji bukan berarti tugas dan kewajiban para jamaah haji sudah selesai. Namun justru dengan predikat haji, para jamaah harus mampu menjadi teladan yang baik bagi masyarakat di sekitarnya," katanya.
     
Ia mengatakan, tanpa keteladanan, akan sulit membuat perubahan yang positif di tengah masyarakat.
     
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman Syaban Nuroni mengatakan bahwa jumlah jamaah haji Kabupaten Sleman merupakan yang terbanyak di DIY.
     
"Pada 2018 ini ada sebanyak 1.210 jamaah yang berangkat ibadah haji. Namun saat kepulangan jumlah jamaah haji Kabupaten Sleman menjadi 1.207 jamaah," katanya.
     
Menurut dia, ada dua jamaah yang meninggal di Mekah, dan satu jamaah masih sakit dan sedang dirawat di Mekah.
     
"Jamaah haji asal Kabupaten Sleman yang meninggal dunia di Mekah adalah Suyatmin Siswo Taruno dari Kecamatan Godean dan Paimin Harjo Prawiro dari Kecamatan Prambanan," katanya.
     
Sedangkan jamaah haji yang sedang dalam perawatan di Rumah Sakit An Nur Mekah adalah Siti Maryam dari Kecamatan Seyegan.
     
"Untuk Siti Maryam ini keadaannya sudah mulai membaik. Nanti kalau sudah dinyatakan layak terbang baru diizinkan untuk pulang," katanya.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024