Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Enam dari 10 besar penyakit penyebab kematian tertinggi di Kota Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir adalah penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular.
“Beberapa penyakit degeneratif seperti yang berpotensi menyebabkan kematian seperti jantung, diabetes, hingga stroke cukup banyak diderita oleh warga Kota Yogyakarta. Padahal, penyakit-penyakit tidak menular itu sebenarnya bisa diantisipasi sejak dini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia Kisworini di Yogyakarta, Rabu.
Berdasarkan data pada 2017, penyakit degeneratif yang paling banyak menyebabkan kematian di Kota Yogyakarta adalah diabetes militus 152 kasus, tekanan darah tinggi 105 kasus, gagal jantung 52 kasus, stroke 48 kasus, dan serangan jantung 27 kasus.
Dan hingga Agustus tahun ini, diabetes militus masih menempati peringkat teratas untuk penyakit degeneratif penyebab kematian dengan 61 kasus, sedangkan stroke tercatat 33 kasus.
Fita menyebut, antisipasi yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari berbagai penyakit degeneratif adalah menerapkan pola hidup sehat dan menggencarkan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas KEsehatan Kota Yogyakarta Yudiria Amelia mengatakan, upaya untuk pencegahan penyakit degeneratif juga sudah dilakukan melalui pos pembinaan terpadu (Posbindu) yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Yogyakarta.
Selain di wilayah, posbindu juga bisa diakses di sejumlah instansi yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, sekolah, bahkan jemaah calon haji juga dapat mengakses posbindu khusus haji.
“Melalui posbindu tersebut, masyarakat dapat melakukan pengecekan kesehatan secara rutin, khususnya untuk masyarakat yang sudah terdiagnosa dengan penyakit degenegatif atau warga beresiko lain, seperti perokok,” katanya.
Pengecekan kesehatan di posbindu di antaranya dilakukan dengan rutin mengecek tinggi badan, berat badan dan lingkar perut.
“Namun, yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah menerapkan pola hidup sehat. Rajin berolahraga, tidak merokok, istirahat cukup dan banyak mengonsumsi sayur dan buah,” katanya.
Berita Lainnya
Gaya hidup kebaratan, kasus kanker di usia muda naik
Selasa, 23 April 2024 18:04 Wib
Vaksin meningitis aman diberikan calon jamaah haji Indonesia
Selasa, 23 April 2024 17:57 Wib
BRIN sebut patogen tular tanah masalah serius tanaman jagung di Indonesia
Rabu, 17 April 2024 15:21 Wib
Usai libur Lebaran 2024, kondisi tak boleh dipaksakan
Senin, 15 April 2024 21:22 Wib
Waspadai penyakit kronis kambuh saat Idul Fitri
Kamis, 11 April 2024 14:09 Wib
Hindari diare, balita harus diberi makanan matang
Jumat, 5 April 2024 17:42 Wib
Dinkes Bantul minta puskesmas cegah penularan penyakit saat libur lebaran
Rabu, 3 April 2024 20:39 Wib
Cermati, ini perbedaan flu Singapura, sariawan, dan cacar
Rabu, 3 April 2024 3:15 Wib