Kaum perempuan diharapkan berani menolak paham radikal

id Radikal,Icw sidang umum

Kaum perempuan diharapkan berani menolak paham radikal

Ketua Bidang Kebudayaan Keluarga Besar Wirawati Catur Panca, Ully Panjaitan (kiri) ditemui disela Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia dan Sidang Umum ke-35 International Council of Women (ICW) di Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, Jumat. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta  (Antaranews Jogja) - Keluarga Besar Wirawati Catur Panca mendorong kaum perempuan  berani menolak dan melawan apabila menjumpai ceramah atau pidato yang bermuatan paham radikal.
       
"Perempuan jangan diam saja, harus berani menolak, melawan," kata Ketua Bidang Kebudayaan Keluarga Besar Wirawati Catur Panca, Ully Panjaitan yang menjadi salah satu peserta Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia dan Sidang Umum ke-35 International Council of Women (ICW) di Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, Jumat.
         
Menurut Ully, belakangan ini banyak pidato-pidato maupun ceramah keagamaan di kota maupun perdesaan yang menyisipkan unsur radikal. Meski demikian, tidak banyak yang memiliki kesadaran atau berani mengingatkan.
         
 "Apalagi selain unsur radikal ada yang dikaitkan dengan politik. Melihat ini harus berani mengingatkan kalau perlu minta jangan dilanjutkan," kata dia.
           
Agar berani mengingatkan, menurut dia, kaum perempuan baik yang berkarier maupum ibu rumah tangga harus memiliki daya kritis dan memiliki kemauan yang kuat untuk menghentikan upaya penyebaran radikal di lingkungannya. "Jangan biarkan anak bangsa terjangkiti unsur radikal sedikit demi sedikit," kata dia.
         
Senada dengan Sektaris Gabungan Organisasi Wanita Gorontalo, Rahmawati Buhungo. Menurut perempuan berjilbab ini, daya kritis perempuan bisa diperkuat dengan bekal pemahaman agama yang mendalam. "Kalau pemahaman substansi agamanya setengah-setengah akhirnya gampang dipengaruhi dan diarahkan kepada hal-hal yang berbau radikal," kata dia.
         
Bagi Rahmawati, seluruh perempuan harus memiliki kesadaran bahwa berbagai paham yang mengarah pada radikalisme akan mengancam masa depan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  "Kuncinya harus memiliki rasa cinta tanah air," katanya.
       
Sidang Umum ke-35 ICW dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia itu diselenggarakan oleh ICW, Kowani (Kongres Wanita Indonesia), dan didukung penuh oleh Kementerian BUMN dan 35 BUMN, termasuk Kantor Berita Antara.