Pengepul bawang berperan menjaga distribusi bahan pokok di pasaran

Bantul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan pengepul bawang merah yang membeli hasil panen petani setempat berperan dalam menjaga distribusi bahan pokok tersebut di pasaran.
    
"Memang keberadaan pengepul sangat kita butuhkan dalam konteks komoditas pangan yang tidak lama bisa disimpan. Jadi dia punya peran dalam distribusi," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi di Bantul, Sabtu.
    
Menurut dia, pengepul bawang merah berfungsi membeli hasil panen komoditas pangan itu untuk dijual ke pasar secara langsung, karena komoditas pangan tersebut tidak dapat disimpan petani dalam waktu lama.
    
"Dia (pengepul) menerima dari petani dan dikirimkan ke beberapa daerah karena keterbatasan waktu daya simpan, jadi tidak mungkin dia akan simpan dalam waktu lama, meski langsung segera dilepas," katanya.
    
Ia mengatakan, para pengepul bahan pokok juga mempunyai jaringan para penjual-penjual dari luar daerah, sehingga ketika kebutuhan pasar lokal terpenuhi, sisanya akan dibawa ke luar daerah begitu sebaliknya.
    
"Tetapi sekarang ini petani kita sudah pintar, tidak panen bawang bersamaan dengan Brebes (Jawa Tengah) karena potensi bawang merah ada di Brebes, kalau panennya bareng pasti akan jatuh harganya," katanya.
    
Menurut dia, sebab agar panen bawang tidak bersamaan, kegiatan bercocok tanam sudah diatur tidak bersamaan dengan daerah lain, begitu juga dari daerah lain. Jadi di sini pengepul berperan dalam pola distribusi.
    
"Jadi kalau menurut saya konteksnya komoditas cabai dan bawang merah ini tetap dengan pengepul, kalaupun petani langsung akses (jual) ke pasar bisa saja, tetapi tidak mungkin semua bisa diserap di pasar," katanya.
    
Apalagi, kata dia, komoditas strategis seperti cabai atau bawang merah yang dihasilkan dari petani Bantul tidak hanya untuk memenuhi semua pasar tradisional di Bantul."Bahkan bisa lebih besar yang dikirim ke luar," katanya.