30 kreator Yogyakarta beradu menjadi "brand" nasional

id makerfest

30 kreator Yogyakarta beradu menjadi "brand" nasional

Makerfest 2018 di Lapangan Mandala Krida Yogyakarta (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Sebanyak 30 kreator lokal dari Yogyakarta dan sekitarnya beradu kreativitas untuk menjadi "brand" nasional melalui Makerfest City Big Bang, yang diselenggarakan di Lapangan Mandala Krida Yogyakarta pada 15-16 September 2018.
     
"Melalui Makerfest, mereka mendapatkan kesempatan untuk 'showcase' dan mempresentasikan ide uniknya kepada masyarakat," kata PR Committee Makerfest Siti Fauziah di Yogyakarta, Sabtu.
     
Menurut dia, kreasi yang dihadirkan di Yogyakarta beragam seperti fashion, aksesoris, makanan, peralatan rumah tangga yang unik seperti custom audio speaker produksi kreator Pinebox, serta media belajar empat dimensi yang bercerita mengenai Indonesia buatan Clenovio Nusantara.
     
"Awalnya ada 300 pendaftar yang ikut seleksi, namun akhirnya terpilih 30 kreator, dan akan dipilih tiga terbaik yang akan berkumpul bersama 21 kreator dari daerah lain. Puncaknya akan dipilih tiga kreator nasional setelah beradu kreatif lagi di Jakarta pada Desember 2018," katanya.
     
Menurut dia, Makerfest 2018 digelar di delapan kota yakni Yogyakarta, Medan, Padang, Bandung, Jakarta, Makassar, dan Denpasar.
     
"Animonya tinggi dan kami melakukan seleksi terhadap para calon kreator seperti produknya bagus dan unik. Kemudian, punya visi dan misi di masa depan sehingga produk prototipe pun boleh mengirimkan karyanya," kata Siti.
     
Ia mengatakan pemenang terbaik dari Makerfest akan mendapatkan hadiah berupa modal usaha sebesar Rp1 miliar, pemenang kedua Rp300 juta, dan ketiga Rp200 juta.
     
"Pemenang juga akan mendapatkan pendampingan pemasaran dan manajemen, termasuk memasarkan produknya melalui pameran hasil kerja sama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian," katanya.
     
Menurut dia, kehadiran Makerfest untuk mendorong UMKM khususnya kreator lokal agar semakin naik kelas. Keberadaan UMKM memiliki peranan strategis sebagai penggerak perekonomian masyarakat Indonesia.
     
"Berbagai upaya dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi para pelaku UMKM terus digalakkan pemerintah, namun kompleksitas pengembangan UMKM Indonesia butuh dukungan dari berbagai pemangku kepentingan lainnya," katanya.
     
Menurut dia, berdasarkan data Sensus Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, jumlah usaha/perusahaan kecil dan menengah tercatat sebanyak 533.670 unit usaha di Yogyakarta.
     
"Perkembangan jumlah penduduk dan tumbuhnya usaha modern seperti bisnis online turut memberikan andil meningkatnya aktivitas ekonomi di Yogyakarta," kata Siti.
     
Chairman Makerfest 2018 William Tanuwijaya mengatakan Makerfest hadir sebagai panggung "online" dan "offline" bagi para kreator Indonesia untuk merealisasikan dan mengembangkan ide usaha kreatif mereka.
     
"Kami berharap ajang ini mampu berkontribusi terhadap penciptaan ekosistem bisnis yang lebih kondusif sehingga semakin banyak usaha kecil yang dapat tumbuh menjadi industri, kemudian dari industri menjadi 'brand' masa depan Indonesia yang mendunia," kata William.
     
Co Founder Stiletto Book Herlina P Dewi, kreator lokal Yogyakarta, mengatakan banyak peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan seiring dengan perkembangan teknologi.
     
"Melalui Makerfest diharapkan semakin banyak kreator lokal Yogyakarta yang berani untuk memulai dan mengembangkan kreasi mereka sehingga mampu memberikan dampak positif terhadap masyarakat, dan ke depan bisa menjadi 'brand' nasional," kata Dewi.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024