Kulon Progo dampingi pelaku UMKM pasarkan produk

id UMKM

Kulon Progo dampingi pelaku UMKM pasarkan produk

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulon Progo, Sri Harmintari, menunjukan produk unggulan masyarakat setempat. (Foto Antara/Mamiek/ags/14)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendampingi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah memasarkan hasil produksi di pasaran.
   
 "Kami membantu dan mendapingi pelaku UMKM memasarkan produk melalui toko milik rakyat (Tomira) dan pemasaran online," kata Kasi Pengembangan dan Permodalan Diskop-UKM Kulon Progo Hasnanto di Kulon Progo, Selasa.
   
 Ia mengatakan kendala utama produk UMKM yakni pemasaran, baik secara tradisional atau online. Kendala pemasaran tradisional yakni pangsa pasar produk, sehingga Diskop-UKM membantu mereka menjual produknya di Tomira melalui koperasi yang ditunjuk.
     
Kendala pemasaran selanjutnya, pemasaran secara online. Pelaku UMKM di Kulon Progo berusia di atas 50 tahun yang gagap teknologi. Diskop-UKM memberikan bimbingan teknis penggunaan media sosial untuk memasarkan produk mereka.
     
"Pemkab Kulon Progo sendiri telah membuat alaman online untuk memasarkan produk lokal melalui belabeliku.com. Saat ini, baru 15 UMKM yang memasarkan produk di alaman tersebut," katanya.
   
Hasnanto mengatakan pihaknya juga membantu pelaku UMKM mendapatkan perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) produk. Untuk permodalan, pihaknya mendorong pelaku UMKM mengurus izin usaha mikro kecil (IUMK)  yang bisa menjadi agunan diperbankan.
     
"Kami berusaha pelaku UMKM dapat mengakses modal mudah dan produknya dapat jaminan mutu," katanya.
     
Sementara itu, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan cukup sulit bagi produk di daerah ini untuk go online tanpa kerja keras.
     
"Hal menjadi bagian dari tantangan yang harus dihadapi dalam mengubah mindset masyarakat usaha dari sistem konvensional menjadi go online," kata Hasto.
    Dia mengatakan belabeliku.com diharapkannya bisa mendongkrak upaya perubahan pola pikir masyarakat tersebut dalam memasarkan produk.
     
"Belabeliku.com ini mengajak "move on" dan memaksa masyarakat untuk mengubah mindset-nya menjadi go online. Saya kasih target agar minimal ada 100 member (UMKM) yang masuk ke situ," kata Hasto.
     
Terkait kecukupan produksi dari UMKM untuk memenuhi permintaan pasar, diakuinya saat ini memang masih banyak yang belum cukup tinggi produksinya. Namun, ia meyakini marketplace itu akan membuat omzet mereka semakin meninggi. Bahkan, ada beberapa UMKM dengan potensi bagus yang keteteran melayani pesanan. Hal itu menurutnya tak menjadi masalah karena nantinya mereka mau tak mau memang harus meningkatkan kuantitas produksinya.
     
"Kalau banyak yang beli, mungkin kita akan tertatih-tatih. Tapi itu lebih baik dibanding barangnya ngga laku. Sengsara melayani order jauh lebih baik dibanding sengsara menawarkan barang," kata Hasto.