BPBD catat 110 kejadian kebakaran pada 2018

id Kebakaran

BPBD catat 110 kejadian kebakaran pada 2018

Pemadam kebakaran (Foto ANTARA)

Bantul (Antaranews Jogja) - Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat sebanyak 110 kejadian kebakaran di daerah ini sepanjang 2018 dari Januari hingga pertengahan September.
   
 "Sampai dengan minggu ini total kejadian kebakaran sudah sekitar 110 kejadian, ini baru sampai September di minggu kedua, belum sampai akhir Desember nanti," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Selasa. 
     
Menurut dia, kejadian kebakaran di Bantul tersebut mayoritas terjadi pada lahan bekas olahan pertanian dan pekarangan, kemudian sebagian sisanya menimpa rumah dan tempat usaha di tengah tengah masyarakat. 
     
"Kalau dilihat dari kejadian kebakaran yang akhir akhir ini banyak menimpa lahan dan pekarangan, salah satu faktor utama sebenarnya tingkat pemahaman masyarakat yang masih belum begitu paham apa yang jadi penyebabnya, " katanya.
     
Ia mengatakan, kebakaran itu disebabkan karena memang ada pemantik api, sementara kebiasaan masyarakat itu selama ini yang masih sering membakar sampah dan ditinggal pergi begitu saja, sehingga api merembet ke lahan sekitarnya. 
     
"Salah satu faktor penyebab akhir akhir ini banyak kejadian kebakaran lahan dan pekarangan itu akibat pembakaran sampah, masyarakat membakar sampah tidak dilokalisir dan didiamkan sehingga api itu menyebar kemana-mana, ini faktor utama," katanya. 
       
Sedangkan faktor kedua yang menjadi penyebab kebakaran terutama rumah, kata dia faktor kelalaian manusia, yaitu masyarakat yang kadang memasak air atau memasak dengan kompor menyala yang sifatnya agak lama namun ditinggal pergi.
     
"Akhirnya lupa meninggalkan bara api di rumah, ini yang juga menjadi salah satu pemantik kebakaran di rumah, ini yang sering terjadi, bahkan sehari itu bisa dua sampai tiga kali kejadian, dan kejadiannya itu kadang tidak hanya pagi, siang tapi dini hari," katanya. 
     
 Oleh sebab itu, kata dia, guna mencegah kejadian kebakaran baik lahan, pekarangan maupun rumah itu, sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya meningkatkan kesadaran menjaga api agar tidak ditinggal pergi terus disosialisasikan.
     
"Api kalau kecil bersahabat, namun kalau besar bisa menjadi bencana, pemahaman ini yang terus kita sosialisasikan, karena kebakaran pasti ada penyebabnya, yaitu api yang ditinggal pergi," katanya.