Balai Arkeologi selidiki dugaan situs Mataram Kuno Kalasan

id Situs mataram

Balai Arkeologi selidiki dugaan situs Mataram Kuno Kalasan

Ilustrasi- Seorang wisatawan menyaksikan arsitektur Situs Candi Ratu Boko, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (25/8). Situs arkeologi berupa keraton Kerajaan Mataram Kuno dari abad ke-8 tersebut merupakan salah satu destinasi wisata sejarah adalan kota Yogyakarta. FOTO ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/nov/12

Sleman, (Antaranews Jogja) - Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan penggalian di area Dusun Bayen, Purwomartani, Kecamatan, Kabupaten Sleman yang diduga terdapat bangunan situs Mataram Kuno.

"Kami menduga terdapat situs bangunan pusat peradaban Mataram kuno di Dusun Bayen Purwomartani tersebut," kata Peneliti Pusat Kerjaan Mataram Kuno dan Lereng Timur Merapi Balai Arkeologi Yogyakarta, Baskoro Danu Cahyono, di Sleman, Rabu.

Menurut dia, dugaan tersebut didasarkan di sekitar rumah warga ditemukan banyak berserakan batu-batu candi.

 "Selain banyaknya batu candi, dugaan juga didasari atas lokasi yang berdekatan dengan situs candi lain. Di sebelah barat daya ada Candi Sambisasi, sebelah timur laut ada Candi Kedulan. Termasuk di tenggara terdapat situs Duri dan barat laut ada situs Bromonilan," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya melakukan penggalian di area Dusun Bayen sejak Sabtu (15/9) hingga kemarin di salah satu ladang jagung milik warga guna membuktikan dugaan tersebut.

"Penggalian kami rencanakan selama sepuluh hari," katanya.

Ia mengatakan penelitian yang dilakukan sesuai dengan konsep adanya pusat kerajaan.

"Konsep itu dimana letak kerajaan di lingkari samudera (air) dan gunung. Posisi situs Bayen diapit dua sungai yaitu Sungai Opak dan Kuning. Sungai tersebut, merupakan representasi dari samudra. Untuk gunung, ada Gunung Merapi di sebelah utara dan pegunungan seribu di sebelah selatan," katanya.

Ia menduga adanya empat candi di sekitaran situs Bayen mirip dengan perbatasan karena mengacu pada konsep kerajaan kuno, candi yang mengelilingi sebuah kerajaan saling berlawanan arah.

"Contohnya candi sebelah barat selalu menghadap ke barat. Kemudian, candi di sebelah timur menghadap timur. Hal itu, sesuai dengan arah candi di sekitar situs Bayen. Dimana Candi Sambisari menghadap ke barat, Candi Kedulan menghadap ke timur," katanya.

Begitu juga dengan situs Bromonilan, diperkirakan menghadap ke barat dan situs Duri menghadap ke timur.

"Sesuai dengan konsep tersebut, maka letak Situs Bayen ini persis berada di tengah-tengahnya," katanya

 Ia mengatakan penggalian Situs Bayen ini selain untuk mengetahui pusat Kerajaan Mataram Kuno, juga untuk memastikan dari mana asal batu candi yang ditemukan warga.

"Apakah memang berasal dari kerajaan dan hal-hal lain yang masih perlu penelitian lebih lanjut. Untuk batu-batu candi menunjukkan dari Candi Hindu, selain itu juga ada arca Kuwera," katanya.

(T.V001)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024