Giwo ditunjuk membidangi persoalan perempuan Asia Pasifik

id Giwo

Giwo ditunjuk membidangi persoalan perempuan Asia Pasifik

Wakil Presiden International Council of Women (ICW) dari Indonesia Giwo Rubiyanto Wiyogo saat ditemui seusai Rapat Dewan Direksi ICW di Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, Rabu malam. (Foto Antara/Luqman Hakim) (Foto Antara/Luqman Hakim) (Foto Antara/Luqman Hakim/)

      Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Wakil Presiden International Council of Women (ICW) dari Indonesia yang baru saja terpilih Giwo Rubiyanto Wiyogo ditunjuk untuk membidangi penanganan persoalan perempuan di Kawasan Asia Pasifik.
      "Berdasarkan pembagian tugas untuk para Wakil Presiden ICW, penanganan persoalan kesetaraan gender di Asia Pasifik menjadi tugas saya," kata Giwo ditemui seusai Rapat Dewan Direksi ICW di Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, Rabu malam.
        Selain Asia Pasifik, Rapat Dewan Direksi yang dipimpin oleh Presiden ICW Jung Sook Kim itu juga membagi regional tugas jajaran direksi baru periode 2018-2021 untuk Kawasan Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
        Menurut dia, masalah kesetaraan gender di Asia Pasifik  menjadi fokus utama bidang tugasnya sebagai salah satu pimpinan organisasi perempuan yang bernaung di bawah PBB itu karena di Asia Pasifik persoalan ketimpangan gender masih cukup tinggi.
         Pemecahan persoalan kesetaraan gender di Asia Pasifik, menurut Giwo, juga sekaligus menjadi salah satu upaya demi tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2035. 
       Persoalan kesetaraan gender yang masih harus diperjuangkan, kata dia, di antaranya berkaitan dengan kesehatan perempuan, utamanya yang telah memasuki masa lansia, pernikahan dini, angka kematian ibu hamil dan melahirkan yang masih tinggi, hingga pernikahan dini.
      "Persoalan-persoalan gender seperti itu masih banyak ditemui di Asia Pasifik. Di Indonesia sendiri masalag angka kematian ibu hamil dan melahirkan masih mencapai 105 per 100.000 kelahiran hidup," kata Giwo yang juga Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ini.
          Oleh sebab itu, menurut dia, dalam menjalankan  tugas tersebut, dirinya akan mengaktifkan seluruh anggota organisasi perempuan di seluruh kawasan Asia Pasifik untuk bersinergi memperjuangkan kesetaraan gender dalam berbagai lini.
           Rapat dewan direksi ICW yang mengakhiri rangkaian kegiatan di Yogyakarta tersebut, kata dia, juga memastikan bahwa tujuh poin resolusi baru yang dihasilkan dari Sidang Umum ke-35 ICW itu akan disampaikan dalam Sidang PBB, New York pada 17 dan 18 Maret 2019.
         "Rapat terakhir setelah Sidang Umum di Yogyakarta ini juga sekaligus memastikan bahwa tujuh poin resolusi itu akan kami bawa ke PBB," kata dia.
        Indonesia telah dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan "The 35th General Assembly of International Council of Women" atau Sidang Umum ke-35 Dewan Perempuan Dunia 12-20 September lalu. Dalam acara yang dibuka Presiden Joko Widodo itu juga berlangsung Pertemuan Nasional 1.000 Organisasi Perempuan Indonesia.
    Selain ICW, penyelenggaran acara itu juga digelar bersama dengan Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Kementerian BUMN, dan didukung penuh oleh 35 BUMN yang terlibat secara langsung menyukseskan acara, termasuk Perum LKBN Antara.***4***
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024