248 pengusaha kuliner penuhi kebutuhan konsumsi Pemkot Yogyakarta

id UKM, kuliner

248 pengusaha kuliner penuhi kebutuhan konsumsi Pemkot Yogyakarta

Ilustrasi kuliner tradisional di Yogyakarta (Foto ANTARA)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Sebanyak 248 orang pelaku usaha kecil mikro kuliner kini tercatat dalam daftar beli Pemerintah Kota Yogyakarta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pemerintah daerah tersebut saat rapat atau pertemuan.
   
“Sebanyak 248 orang tersebut masuk dalam 10 kelompok. Mereka masuk dalam daftar beli sehingga saat pemerintah membutuhkan makan atau minum bisa memesan ke kelompok ibu-ibu tersebut,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.
   
Menurut dia, kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum saat pertamuan dengan membeli produk usaha kecil mikro (UKM) kuliner ditujukan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
   
Apalagi, lanjut Heroe, anggaran yang disiapkan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk melakukan pembelian makanan dan minuman saat rapat cukup besar mencapai Rp38 miliar pada tahun ini.
   
“Jika anggaran tersebut dapat digunakan untuk mendorong pemberdayaan masyarakat, maka akan sangat baik. Jika tidak kita, siapa lagi yang akan ‘nglarisi’ produk dari warga Kota Yogyakarta,” katanya.
   
Heroe menambahkan, kebijakan pembelian produk UKM kuliner tersebut juga menjadi bagian dari pelaksanaan program Gandeng Gendong yaitu memberikan bantuan kepada kelompok yang masih lemah agar bisa berkembang.
   
Heroe mengatakan, upaya pemberdayaan UKM kuliner juga tidak sebatas pada pembelian makanan dan minuman sajian rapat dari warga, tetapi juga dilakukan dengan pemberian pelatihan higienitas dan sanitasi sehingga UKM kuliner memperoleh nomor pangan industri rumah tangga (PIRT).
   
Sampai saat ini, Heroe menyebut, sudah ada sekitar 800 UKM kuliner yang memperoleh pelatihan sebagai syarat memperoleh nomor PIRT. “Targetnya, akan ada 1.000 UKM kuliner untuk memperoleh PIRT dan diharapkan pada 2019 seluruh kebutuhan makan dan minum di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta sudah sepenuhnya dipenuhi dari masyarakat,” katanya.
   
Ia menambahkan, bantuan lain yang dilakukan pemerintah daerah adalah membantu pelaku UKM untuk meningkatkan pemasaran produk dengan berjualan secara daring.
     
“Jika pemerintah membutuhkan, maka tinggal memesan secara online. Tentu akan lebih mudah,” katanya yang sedang menyiapkan aplikasi belanja online untuk UKM.
   
Oleh karena itu, Heroe mengatakan, saat ini Pemerintah Kota Yogyakarta tengah mendata seluruh UKM di Kota Yogyakarta, tidak hanya kuliner tetapi juga UKM yang menghasilkan berbagai produk lain untuk dimasukkan dalam aplikasi khusus untuk berjualan secara daring.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024