Jumlah TPS di Sleman meningkat

id Tps

Jumlah TPS di Sleman meningkat

Kotak Tempat Pemungutan Suara (Foto Antara)

Sleman (Antaranews Jogja - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan bahwa ada peningkatan jumlah tempat pemungutan suara di wilayah Kabupaten Sleman pada Pemilu 2019.
     
"Pada Pemilu 2019 ini ada peningkatan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang cukup signifikan dibandingkan pada Pemilu 2014 lalu. Dari yang tadinya ada 2.300 TPS di Kabupaten Sleman, pada Pemilu 2019 ini meningkat menjadi 3338 TPS," kata Ketua KPU Kabupaten Sleman Ahmad Shidqi di Sleman, Selasa.
     
Menurut dia, hal ini karena sesuai peraturan KPU yang menyatakan bahwa penghitungan suara harus selesai pada hari itu juga. Sehingga KPU Sleman membatasi setiap TPS tak lebih dari 300 orang pemilih.
     
"Konsekuensinya adalah pembiayaan yang meningkat pula. Maka kami berharap Pemilu 2019 ini mari kita hadapi dengan penuh tanggung jawab dan kedewasaan," katanya.
     
Ia mengatan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU Kabupaten Sleman untuk 2019 ini berjumlah 767.501 dengan pemilih laki-laki sebanyak 373.418 dan pemilih perempuan sebanyak 394.083.
     
"Kampanye dimulai pada 23 September 2018 sampai 13 April 2019. Kita harus menanamkan pandangan di masyarakat bahwa Pemilu adalah kompetisi yang sehat. Jadi sudah selayaknya kampanye dalam Pemilu ini kita jalankan dengan damai," katanya.
   
 Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan bahwa kampanye damai adalah syarat mutlak kesuksesan Pemilu.
     
"Kampanye damai dibutuhkan untuk mengedukasi masyarakat agar berpartisipasi dalam proses politik secara damai. Hal ini juga dapat meredam ketegangan politik yang sudah mulai kita rasakan saat ini," katanya.
     
Sri Muslimatun mengimbau para pengurus partai politik dan pihak-pihak untuk turut serta mengedukasi masyarakat terkait penggunaan media sosial secara bijak.
     
"Keberadaan media sosial saat ini memberi andil yang besar dalam menciptakan opini di masyarakat. Maka dari itu, diharapkan masyarakat dapat menghindari akun media sosial yang mengandung konten negatif," katanya.
   
Ia juga mengimbau masyarakat agar berpikir ulang ketika akan memposting dan mengomentari postingan orang lain.


 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024