Sleman gelar Festival Kopi Merapi 2018 untuk promosi

id Kopi merapi

Sleman gelar Festival Kopi Merapi 2018 untuk promosi

Pengunjung sedang mengamati buah kopi di perkebunan Kopi Merapi Dusun Petung, Cangkringan Sleman. Pemkab Sleman menyebutkan bahwa kopi Merapi memiliki kualitas istimewa di atas rata-rata kopi pada umumnya. ( Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)


Sleman  (Antaranews Jogja) - Sebagai upaya mempromosikan serta melestarikan keberadaan kopi Merapi kepada masyarakat luas, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyelenggarakan Festival Kopi Merapi 2018 di Wisma Sanata Dharma Desa Pentingsari, Cangkringan, Rabu.
     
"Festval kopi Merapi ini merupakan upaya menjembatani kepentingan petani, pemerintah, pengusaha, dan masyarakat penikmat kopi. Melalui festival ini para pihak tersebut dapat saling mengenal dan berbagi, saling mengevaluasi serta membangun komitmen guna mendongkrak kualitas dan kuantitas komoditas kopi Merapi," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Heru Saptono.
     
Menurut dia, dalam kegiatan tersebut setidaknya terdapat 30 stand yang menjajakan berbagai hasil produksi biji kopi merapi yang terdiri dari 25 Barista dan lima petani.
     
"Ke-30 stand tersebut menyediakan serta mengolah secara langsung biji kopi dengan teknik yang berbeda-beda," katanya.
     
Sejumlah pengunjung yang hadir dalam kegiatan festival kopi Merapi tersebut nampak antusias mengikuti proses pengolahan kopi yang dilakukan dengan teknik berbeda-beda oleh barista maupun petani.
     
Selain itu juga pengunjung dipersilahkan mencoba setiap kopi yang disajikan di masing-masing stand secara gratis.
     
Heru mengatakan, potensi kopi Merapi dikenal cukup bagus bahkan sempat dipromosikan hingga Firlandia oleh Bupati Sleman Sri Purnomo beberapa waktu lalu dan mendapatkan respon yang baik dari para penikmat kopi di Negara tersebut.
     
"Kopi lereng Merapi itu cukup khas rasanya dan masuk menu spesial di cafe-cafe karena kopi Merapi tumbuh di tanah lapukan abu vulkanik yang kemudian menimbulkan cita rasa yang berbeda dari cita rasa kopi lainnya," katanya.
     
Ia mengatakan, selain itu terkait dengan budi daya kopi Merapi, Pemerintah Kabupaten Sleman akan menyediakan bantuan berupa bibit yang akan diberikan pada musim hujan yang diperkirakan jatuh pada Oktober sampai November dengan jumlah bantuan bibit sebanyak 8.000 bibit.
     
"Adapun lokasi budi daya Kopi Merapi kami akan fokus di lereng Merapi daerah Cangkringan kemudian di Kecamatan Pakem dan Kecamatan Turi," katanya.
     
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Tri Endah Yitnani mengatakan produksi Kopi Merapi mendapatkan respon yang baik di beberapa Negara.
     
Dia mencontohkan Firlandia dengan tingkat konsumsi masyarakatnya terhadap kopi sangat tinggi memberikan respon yang baik terhadap Kopi Merapi.
     
"Untuk itu kami benahi terlabih dahulu terkait perizinan, indikasi geografi, dan paten merknya baru setelah itu bisa diekspor karena sudah ada permintaan dari Firlandia," katanya.
     
Ia mengatakan, selain Firlandia, pihaknya telah melihat potensi lain melalui market intelligence untuk memasarkan lebih luas produk Kopi Merapi yaitu di Moscow dan Swedia dimana konsumsi masyarakatnya terhadap kopi cenderung tinggi.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024