Bantul (Antaranews Jogja) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan dunia usaha kehutanan memiliki kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja atau mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Dunia usaha kehutanan sesungguhnya memiliki kontribusi yang nyata," kata Siti Nurbaya dalam laporan Festival Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Nasional dan Pameran Usaha Kehutanan di Hutan Pinus Mangunan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, pada 2017, Presiden Joko Widodo telah menugaskan kepada semua menteri untuk meneliti kesempatan kerja yang dibuka luas oleh semua sektor, termasuk di sektor kehutanan yang menjadi kewenangan kementerinnya.
"Untuk itu kami melakukan indentifikasi pada sektor hulu kehutanan, penyerapan tenaga kerja dalam pola padat karya kehutanan dari rehabilitasi lahan dengan rata rata 24.000 hektare per tahun semuanya merangkum tenaga kerja sekitar 151 ribu orang," kata Menteri.
Rehabilitasi lahan tersebut, menurut Menteri, meliputi kebun bibit rakyat, lahan persemaian, bibit produksi dan bangunan konservasi tanah untuk kegiatan dunia usaha kehutanan di Tanah Air.
Menteri mengatakan, bahkan pada 2019, Presiden Jokowi telah menugaskan kementerinnya untuk melakukan rehabilitasi lahan dengan luasan yang 10 kali lipat dibandingkan rata-rata setahun selama ini.
"Ini untuk selamatkan lahan kita, untuk seLamatkan lingkungan kita. Dan ini berarti akan diserap dengan tenaga kerja yangg sangat besar," kata Menteri Siti Nurbaya.
Di sisi lain, kata Menteri, rakyat juga sudah melakukan penebangan dan penanaman pohon kayu pada lahan miliknya sendiri untuk dinikmati hasilnya, dengan luasan yang dihitungnya tidak kurang dari 102 ribu hektare.
"Ini berrarti identik dengan tenaga kerja sekitar 510 ribu orang dengan volume kayu yang berputar tiap tahun sekitar 9,5 juta meter kubik khususnya hutan rakyat di pulau Jawa," katanya.
Menteri juga mengatakan, tenaga kerja yang terlibat dalam konservasi kawasan kehutanan yang menjadi taman nasional, eko wisata, taman wisata yang ada di Tanah Air juga memberikan nilai yang berarti.
"Pak Presiden di awal 2015 menegaskan kepada kami untuk mengikuti dan mendukung perkembangan eko wisata di daerah. Dengan pemandangan yang indah, aksebilitasi yang baik dan mudah dicapai maka eko wisata akan berkembang dengan pesat," katanya.
Berita Lainnya
Mahasiswa IPB University menjadi agen perubahan iklim
Kamis, 28 Maret 2024 5:53 Wib
Pemkab Bantul meraih Adipura 2023 dari Kementerian LHK
Selasa, 5 Maret 2024 18:07 Wib
Kementerian LHK menyegel lahan konsesi 48 perusahaan terkait karhutla
Jumat, 20 Oktober 2023 21:49 Wib
Menteri LHK menginginkan Indonesia-Malaysia saling belajar soal karhutla
Jumat, 20 Oktober 2023 19:40 Wib
Menteri LHK mengantisipasi tuntutan desentralisasi penuh sektor kehutanan
Jumat, 20 Oktober 2023 15:35 Wib
Strategi kecukupan air hadapi El Nino penting, kata Jokowi
Selasa, 3 Oktober 2023 17:55 Wib
Pemerintah Indonesia membantah tudingan kabut asap melintas ke Malaysia
Senin, 2 Oktober 2023 15:28 Wib
Wamen LHK ikut padamkan kebakaran gambut di hutan lindung
Senin, 2 Oktober 2023 6:28 Wib